Solopos.com, SOLO – PT Solo Abadi Indonesia siap menyediakan kebutuhan antropometri kit untuk garda terdepan pencegahan stunting pada 2023.
Alat ukur antropometri atau dimensi tubuh manusia yang dimanfaatkan untuk deteksi dini kondisi stunting ini utamanya diperuntukkan untuk dinas kesehatan, posyandu, puskesmas hingga desa-desa di seluruh Indonesia.
Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
Upaya ini tak lain adalah untuk membantu menuntaskan kasus stunting di seluruh negeri, demi mewujudkan generasi Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Stunting merupakan kondisi di mana anak mengalami kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan terhambatnya tumbuh kembang anak, dideteksi dari tinggi badan berada di bawah standar yang ditetapkan.
Menurut WHO, dampak buruk stunting tak hanya pada fisik. Dalam jangka panjang stunting juga dapat menyebabkan rendahnya kemampuan belajar, keterbelakangan mental hingga meningkatnya risiko serangan penyakit kronis.
Banyak cara untuk mengantisipasi kondisi ini, yakni dengan memperhatikan asupan gizi anak dan juga mendeteksi potensi stunting sejak dini.
Stunting dapat dideteksi melalui pantauan USG saat anak masih di dalam kandungan atau dengan memantau pertumbuhan tinggi dan berat badannya selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau HPK.
Mengingat pentingnya data pengukuran untuk mendeteksi stunting, hasil pengukuran haruslah akurat. Maka itu, diperlukan fasilitas kesehatan seperti alat ukur dengan kualitas terbaik agar hasil pengukuran presisi.
Alat ukur antropometri metrisis dari PT Solo Abadi Indonesia adalah instrumen yang tepat untuk mendeteksi kondisi stunting sejak dini.
Metrisis-Antropometri kit terdiri atas stadiometer portable, timbangan berat badan digital, Timbangan bayi digital, LILA, Infantometer board, dan juga Infantometer portable. Paket antropometri dari Metrisis juga dilengkapi dengan tas penyimpanan ekslusif yang dapat dikustomisasi.
Sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Minggu (15/1/2022) lalu, pihaknya berencana untuk mempercepat pendeteksian dini stunting dengan alat ukur antropometri.
Ia menyebutkan pendeteksian yang lebih cepat dapat membantu mencegah malnutrisi kronis yang dapat berisiko menjadi stunting. Disebutkan bahwa total kebutuhan antropometri kit sebanyak 313.737 dari 303.416 posyandu di Indonesia ditargetkan akan terpenuhi pada 2024.
Menyusul pernyataan tersebut, PT Solo Abadi Indonesia selaku produsen alat ukur antropometri kit untuk pencegahan stunting menyatakan siap untuk turut memenuhi kebutuhan tersebut.
Sebagai sektor privat Solo Abadi melalui Metrisis – Antropometri kit terus berkontribusi untuk menuntaskan kasus stunting di seluruh Indonesia. Perusahaan juga menyatakan keterbukaannya untuk segala bentuk kolaborasi dan kerja sama multisektor untuk memberikan edukasi terkait stunting dan antropometri.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
