SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menargetkan meraih investasi sekitar Rp20,5 triliun pada 2019 nanti. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki, mengaku optimistis target itu terpenuhi, menyusul realisasi nilai investasi Kota Semarang pada 2018 yang mencapai Rp27,5 triliun atau  57% di atas target yang telah ditetapkan, yakni Rp17,5 triliun.

“Kalau melihat pencapaian tahun lalu, kami tentu optimistis bisa memenuhi target tahun ini. Apalagi, iklim investasi di Semarang terus mengalami perbaikan,” ujar Ulfi kepada wartawan di Semarang, Kamis (24/1/2019).

Promosi Hari Ini Jadi Cum Date Dividen Saham BBRI, Jangan Ketinggalan THR dari BRI

Ulfi menyebutkan investasi di Kota Semarang memang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2016, nilai investasi Kota Semarang hanya berkisar di angka Rp19,5 triliun, lalu meningkat menjadi Rp20,5 triliun pada 2017 dan naik lagi di angka Rp27,5 triliun pada 2018.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari investasi sebanyak itu, mayoritas berasal dari investor di bidang properti, seperti perumahan, perhotelan, maupun apartemen.

“Kontribusi paling banyak untuk investasi di 2018 dari bidang properti, lalu  dari sektor industri,” ujar Ufi.

Nilai investasi yang melebihi target, lanjut Ulfi, tak terlepas dari pembangunan pesat yang terjadi di Kota Semarang, khususnya infrastruktur, seperti tol dan Bandara Ahmad Yani. Terlebih lagi setelah tol Trans Jawa yang menghubungkan Semarang dengan kota-kota besar di Tanah Air terhubung.

Kondisi itu pun membuat investor atau pengusaha dari luar kota semakin tertarik menamankan modalnya di Kota Semarang. Apalagi, Pemkot Semarang juga telah menerapkan e-government dan reformasi birokrasi yang membuat perizinan usaha menjadi lebih mudah.

“Perizinan usaha di Kota Semarang ini juga cukup mudah, biayanya rendah, ada kepastian hukumnya. Selain itu, informasi yang diperoleh sebagai smart city juga mudah. Faktor-faktor inilah yang membuat iklim investasi di Kota Semarang semakin membaik,” imbuh Ulfi.

Sementara itu, salah satu pelaku industri dari Jakarta, Teges Prita Soraya, mengaku mendapat kemudahan dalam mengurus perizinan usaha di Kota Semarang. Hal itu pun membuat perusahaannya tak tak ragu menanamkam investasi di Kota Semarang, dengan membangun sebuah mal di kawasan Jl. Madukoro Raya.

“Yang penting itu perizinan dipermudah. Kami sebagai pengusaha, kalau izin belum keluar juga enggak mau memulai proyek. Padahal, kami kan kerja dikejar deadline,” ujar Teges.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya