SOLOPOS.COM - internet

internet

SOLO-Persoalan TKI di Malaysia kembali mencuat. Di Malaysia, berdasar temuan dari Migrant Care, ditemukan iklan TKI yang menggunakan kata ‘sale’ untuk menarik calon pengguna jasa. Tentu saja, iklan ini membuat meradang sejumlah kalangan.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Tidak hanya di Indonesia, di  Malaysia kini membuat geram para petinggi kerajaan. Bahkan, Kementrian Luar Negeri Malaysia juga mengecam iklan yang dianggap memperdagangkan pembantu rumah tangga asal Indonesia.

Bagaimana tidak membuat geram. Dalam iklan itu ditulis adanya obral besar-besaran dan diskon 40 persen. Tak hanya di media massa, iklan itu juga disebar melalui selebaran di jalanan di daerah Chow Kit, Kuala Lumpur.

Di Jakarta, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menyatakan, Pemerintah Indonesia mengecam bunyi, isi, dan semangat yang terkandung dalam iklan tersebut. Tak hanya mengecam, pemerintah juga telah memanggil Duta Besar Malaysia .

Hal serupa juga dilakukan Pemerintah Kerajaan Malaysia. Bagi Malaysia, hal itu bententangan dengan kesepakatan dua negara. Sebagaimana dilontarkan Kementrian Luar Negeri Malaysia, kedua negara sudah mewujudkan mekanisme Joint Task Force untuk membahas persoalan yang berhubungan dengan pengambilan dan penempatan pembantu rumah tangga asal Indonesia.

Kondisi ini tak pelak mengundang reaksi DPR. Komisi 9 DPR, misalnya,  mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kementerian Luar Negeri untuk mengambil langkah diplomatik guna menghentikan iklan itu. Bahkan,  ada anggota DPR menyebut iklan itu kian menegaskan adanya perbudakan gaya baru.

Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda setuju jika ada yang menyebut iklan itu kian menegaskan adanya perbudakan gaya baru? Sampaikan pendapat, komentar, dan pengalaman Anda melalui Dinamika 103 edisi Selasa (30/10) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telepon [0271] 739389, 739367. [SPFM/vivanews/ary]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya