SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggunakan lipbalm (Allure.com)

Iklan kontroversial operasi restorasi keperawanan di Kamboja mendorong pemerintah untuk bereaksi.

Solopos.com, PNOM PENH – Operasi restorasi keperawanan sedang menjadi tren di Kamboja. Sejumlah rumah sakit mengiklankan restorasi keperawanan yang mendorong polemik di negara yang menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional itu.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Pemerintah Kamboja melarang rumah sakit mengiklankan soal operasi restorasi keperawanan. Otoritas menilai hal itu membuat moral warga ambruk.

Ekspedisi Mudik 2024

Dilaporkan Asiaone.com, Kamis (29/1/2015), rumah sakit di Ibu Kota Phnom Penh menuai kontroversi usai mengiklankan prosedur operasi restorasi keperawanan. Rumah sakit ini menjadi satu-satunya yang secara terbuka menyatakan mampu menempuh prosesdur itu.

Sebenarnya di Kamboja, operasi restorasi keperawanan atau dikenal hymenoplasty ini sudah dilakukan oleh sejumlah rumah sakit dan klinik. Namun kebanyakan dilakukan secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi.

“Rumah sakit Anda telah menyiarkan mengenai teknologi bisa mengembalikan keperawanan di radio, televisi, dan surat kabar dengan bahasa berlebihan. Ini bisa memperburuk moral bangsa dan tradisi luhur masyarakat Kamboja,” demikian pernyataan Menteri Kesehatan Kamboja, Khieu Kanharith.

Dia juga mengatakan iklan ini akan membuat pasien malu meski mereka tidak datang ke rumah sakit untuk mengembalikan elastisitas vaginanya. Kanharith menyerukan agar seluruh media mencabut iklan ini.

Pihak rumah sakit belum berkomentar apa pun.

Sementara mantan menteri urusan perempuan Mu Sochua mengatakan prosedur restorasi selaput dara ini seharusnya dilarang dan pemerintah wajib menyelidiki apakah pihak rumah sakit memenuhi syarat untuk tindakan itu.

“Operasi mengembalikan keperawanan itu sangat serius dan dangat membahayakan reproduksi wanita jika tidak dilakukan secara profesional,” kata Sochua.

Kamboja merupakan negara yang masih menjunjung tinggi pertahanan keperawanan sampai akhirnya menikah. Namun menurut pegiat kemanusiaan, banyak wanita muda justru melacurkan diri pada orang kaya demi mendapatkan uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya