SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) melakukan Studi Lingkungan Seni di areal Desa Wisata Gerabah Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul selama satu minggu. Di sana, mereka merekam aktifitas masyarakat dalam bentuk audio visual yang akan dijadikan film dokumenter.

Rencananya, film tersebut akan diputar di Jakarta dan di beberapa tempat lain. Ketua pelaksana studi lingkungan seni, Hadi Artomo belum lama ini mengungkapkan, kegiatan ini berangkat dari keprihatinan terhadap minimnya kepedulian dan pemahaman generasi muda untuk mengenal beragamnya budaya yang ada di Indonesia.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

“Makanya kami bawa mahasiswa ke sini (kasongan) biar mereka memahami perkembangan seni di Desa Bangunjiwo,” ungkap Hadi.

Menurutnya, perekonomian Desa Bangunjiwo berkembang sangat pesat. Enam belas tahun lalu, Hadi sempat melakukan riset dan merekam kegiatan masyarakat sekitar dalam bentuk film dokumenter berdurasi 18 menit berjudul Java dan Keselarasan Hidup.

Film itu ternyata jauh berbeda dibanding keadaan Desa Bangunjiwo saat ini yang lebih kreatif, berpotensi dan berekplorasi lewat seni. Desa itu kian maju lantaran masyarakatnya yang tekun dan terus mengembangkan diri. Semangat itulah yang perlu ditiru masyarakat di daerah lain.

“Saya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat lain lewat film dokumenter, bahwa seni bisa dijadikan acuan pendapatan, seperti negara Jepang dan Cina,” tukas ketua senat Fakultas Film dan Televisi IKJ ini.

Hadi mengharapkan, pembuatan film dokumenter oleh 174 mahasiswa yang terbagi menjadi 17 kelompok mampu menjadi pemacu daerah lain untuk berkembang lewat karya seni. Film tersebut akan dikemas dalam bentuk DVD kompilasi berisi 17 film dari masing-masing kelompok berdurasi 120 menit.

Selain membuat film, mahasiswa juga ditugaskan memotret aktifitas seniman Desa Bangunjiwo melalui kamera digital. Hasil foto dan film akan diserahkan kepada masyarakat sekitar untuk bahan dokumentasi. Tak hanya itu, selama studi lingkungan seni di Jogja, mahasiswa juga dilepas di seputaran Merapi untuk mengambil gambar lewat audio visual atau kamera digital.(Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya