Solopos-fm
Selasa, 26 Juni 2012 - 07:45 WIB

Ijazah palsu

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

internet

[SPFM],  Masalah ijazah palsu menjadi berita hangat di media massa. Kali ini terjadi di Jawa Timur.  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta 1.600-an ijazah palsu untuk guru, mahasiswa, dan dosen yang sudah beredar ditarik kembali. Dinas Pendidikan juga diminta mengatur ulang adanya ijazah palsu yang digunakan guru.

Advertisement

’Ijazah palsu itu enggak lazim, karenanya ijazah itu harus ditarik kembali. Kalau sudah telanjur, ya dinas (dinas pendidikan) harus mengatur ulang,’ kata Nuh, di sela-sela pertemuan dengan ribuan guru dalam ’Apresiasi Guru 2012’ yang digelar Dinas Pendidikan Kota Surabaya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/6).

Pernyataan Nuh itu menanggapi penyidikan Kepolisian Daerah Jawa Timur terhadap kasus 1.600-an ijazah palsu yang mengatasnamakan tiga perguruan tinggi swasta yakni Universitas dr Soetomo Surabaya, Universitas Merdeka Malang, dan Universitas Darul Ulum Jombang.

Dalam pengungkapan kasus ijazah palsu  pada 13 Juni lalu, polisi menyita 428 lembar form S-3 Universitas Merdeka Malang, 439 lembar form S-3 Universitas Darul Ulum Jombang, dan 323 lembar form S-2 Universitas dr Soetomo Surabaya. Akan tetapi, sekitar 1.600-an ijazah palsu sudah terlanjur beredar di masyarakat.

Advertisement

Nah, bagaimana menurut Anda? Mengapa ijazah palsu marak beredar? Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Selasa (26/6) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/kcm/ary]

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif