SOLOPOS.COM - Pelaksanaan ijab kabul di Desa Bono, Kecamatan Tulung, Klaten, Rabu (9/2/2022) pukul 10.00 WIB. Pelaksanaan ijab kabul itu tak dihadiri calon pengantin perempuan karena yang bersangkutan dinyatakan reaktif pascamenjalani swab antigen di waktu sebelumnya. (Istimewa/Satgas PP Covid-19 Desa Bono) 

Solopos.com, KLATEN—SA, seorang calon pengantin perempuan asal Desa Bono, Kecamatan Tulung, Klaten, dinyatakan reaktif Covid-19 pascamenjalani swab antigen H-1 pernikahan, Rabu (9/2/2022). Akibat hasil swab tersebut, SA terpaksa menjalani isolasi mandiri (isoman) di kamar di hari pernikahannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, SA telah dilamar oleh laki-laki dambaannya asal Jogja, beberapa waktu lalu. Selanjutnya, SA dijadwalkan menikah dengan lelaki pujaannya di rumahnya. Jadwal ijab kabul berlangsung, Rabu (9/2/2022) pukul 10.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sehari sebelum menikah, SA dan calon suaminya harus memenuhi persyaratan menikah, di antaranya menjalani swab antigen. Hasil swab tersebut menyebutkan, SA reaktif Covid-19. Sedangkan calon suaminya, negatif Covid-19.

Baca Juga: Ijab Kabul Pernikahan Warga Kalikotes Klaten Dipusatkan di Pendapa Kecamatan, Ini Alasannya

Melihat hasil itu, Satgas PP Covid-19 Bono dan Satgas PP Covid-19 Kecamatan Tulung langsung berkoordinasi dengan keluarga calon pengantin dan petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Tulung. Hasil koordinasi disepakati ijab kabul masih dapat dilanjutkan asalkan calon pengantin perempuan tetap menjalani isoman. Ijab kabul hanya dihadiri calon pengantin laki-laki. Di sisi lain, rencana syukuran pascamenikah dibatalkan.

“Ijab kabul sudah terlaksana tadi pagi, pukul 10.00 WIB. Saat ijab kabul, calon pengantin perempuan hanya di kamar. Yang bersangkutan hanya mendengarkan,” kata Kepala Desa (Kades) Bono, Kecamatan Tulung, Bakdiyono, kepada Solopos.com, Rabu (9/2/2022).

Bakdiyono mengatakan tim Satgas PP Covid-19 desa dan kecamatan menindaklanjuti hasil swab calon pengantin perempuan yang reaktif tersebut dengan menggelar tracing. Hasilnya, terdapat 24 orang yang pernah kontak erat dengan calon pengantin perempuan.

Baca Juga: Nekat Tasyakuran Di Restoran Setelah Ijab Kabul, Rombongan Asal Trucuk Klaten Dibubarkan

“Hasil dari tracing itu, ada empat orang yang reaktif. Semuanya, kami minta segera isoman di rumahnya masing-masing,” katanya.

Hal senada dijelaskan Pelaksana Tugas (PLt) Camat Tulung, Hendri Pamungkas. Hasil swab reaktif yang dialami calon pengantin perempuan dari Desa Bono baru kali pertama terjadi di Kecamatan Tulung. Sesuai pemantauan tim Satgas PP Covid-19 Kecamatan Tulung, pelaksanaan ijab kabul yang tak dihadiri calon pengantin perempuan berlangsing lancar dan tetap menaati protokol kesehatan (prokes).

“Kalau yang reaktif calon pengantin perempuan memang masih bisa dilanjutkan [proses ijab kabul]. Jika yang reaktif laki-laki, proses ijab kabul pasti ditunda. Soalnya, kalau yang laki-laki kan harus salaman dengan penghulunya [saat ijab kabul],” katanya.

Baca Juga: Swab Antigen Calon Pengantin di Klaten Positif Covid-19, Rencana Ijab Kabul dan Resepsi Dihentikan

 

Hindari Resepsi

Hendri Pamungkas mengatakan tim Satgas PP Covid-19 selalu memantau pelaksanaan ijab kabul di wilayahnya agar selalu disiplin menaati prokes. Guna mencegah persebaran Covid-19, tim Satgas PP Covid-19 mengimbau ke seluruh elemen masyarakat agar menghindari acara resepsi pernikahan. Hal itu dilakukan guna mencegah munculnya kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

“Kami mengimbau ke seluruh warga agar sebisa mungkin menunda hajatan [resepsi pernikahan]. Ketika tetap dilakukan harus prokes. Lebih baik ijab kabul saja karena yang utama kan ijab kabul itu,” katanya.

Disinggung tentang jumlah kasus aktif Covid-19 di Kecamatan Tulung, Hendri Pamungkas, mengatakan jumlahnya mencapai 13 orang. Hal itu tersebar di beberapa daerah di Kecamatan Tulung. “Kami sudah menggerakkan Jogo Tonggo juga untuk mencegah persebaran Covid-19,” katanya.

Baca Juga: Calon Pengantin di Wonogiri Positif Covid-19, Ijab Kabul Ditunda

Terpisah, Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengatakan jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Kabupaten Bersinar hingga, Rabu (9/2/2022) mencapai 250 orang. Angka kematian karena kasus Covid-19 di Klaten mencapai lima orang. Hal itu tercatat sejak awal Januari 2022.

“Memang kasus aktif Covid-19 mengalani peningkatan. Kuncinya ada dua dalam mencegah dan menangani persebaran Covid-19. Pertama melakukan percepatan vaksinasi. Kedua adalah seluruh elemen masyarakat harus tetap patuh terhadap prokes,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya