SOLOPOS.COM - Kegiatan "Goyang Nusantara" bagian dari Indonesian International Culture Festival (IICF) yang diselenggarakan di UKSW Salatiga, Sabtu (3/6/2023).

Solopos.com, SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga melalui Senat Mahasiswa Universitas (SMU) kembali menggelar acara tahunan bertajuk Indonesian International Culture Festival (IICF) 2023. Tahun ini, IICF mengusung tema Hartakara Buddhayah dan dimeriahkan oleh dua puluh tiga etnis dari Sabang sampai Merauke yang ada di UKSW.

Cuaca cerah memantik semangat dan antusias puluhan mahasiswa perwakilan masing-masing etnis mengikuti kegiatan Goyang Nusantara. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai opening IICF dan diadakan di Lapangan Basket UKSW, Sabtu (3/6/2023) pagi.

Saat ditemui di sela kegiatan, Rakhen Hussein Aryo Prabowo, ketua panitia kegiatan itu menyebutkan kegiatan IICF tahun ini dibuka dengan Goyang Nusantara yang diiringi lagu-lagu daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk menghadirkan rasa toleransi terhadap sesama tanpa membedakan SARA.

“Saya berharap melalui kegiatan IICF tahun ini mampu menghadirkan rasa toleransi antar panitia, etnis, dan mahasiswa-mahasiswi yang berada di UKSW. Selain itu, kita bisa menghargai dan menilai keistimewaan dari kebudayaan yang ada,” ungkap Rakhen.

Tiga negara ikuti IICF

Sementara itu, Direktur Direktorat Kemahasiswaan (DEM), Giner Maslebu, S.Si., S.Pd., M.Si., menuturkan bahwa kegiatan perjumpaan budaya seperti ini sudah hadir di Satya Wacana sejak tahun 1956. Tahun ini, event IICF akan bertambah meriah dengan adanya partisipan dari Jerman, Filipina, dan Nikaragua.

“Kegiatan IICF ini merupakan event perjumpaan budaya yang sudah hadir di UKSW sejak dulu, hal ini menggambarkan bahwa Indonesia Mini tidak hanya slogan saja melainkan sudah kita praktikkan,” imbuhnya.

Direktur Direktorat Kemahasiswaan (DEM) Giner Maslebu,
Direktur Direktorat Kemahasiswaan (DEM) UKSW Salatiga, Giner Maslebu, saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Goyang Nusantara IICF.

Tidak hanya menari bersama, agenda tahunan ini pun dimeriahkan dengan outbond yang terdiri dari sejumlah games untuk mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa. Kedelapan games tersebut yakni jaga balon, jaga lilin, estafet karet tepung, jaga pipa bolong. Games lainnya estafet timun, jaga air di gelas plastik, menara, dan memindahkan bola karet.

Wadah saling mengenal

Sorak-sorai setiap kelompok meramaikan suasana. Supebrianto salah seorang peserta dari Himpunan Mahasiswa Mahasiswi Asal Sumatra Selatan (HIMMASS) menyampaikan rasa gembiranya karena bisa menjalin silaturahmi dengan peserta dari berbagai etnis.

“Kegiatan seperti ini memupuk rasa toleransi satu sama lainnya. Tentunya melalui acara Goyang Nusantara ini menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga bersama,” ungkap mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) ini.

Hal senada disampaikan Friana Tuapetel mahasiswa dari Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Maluku (HIPMMA). Menurut dia, kegiatan IICF dan Goyang Nusantara menjadi wadah bagi peserta untuk saling mengenal mahasiswa antar fakultas bahkan antar etnis.

“Saya baru pertama kali mengikuti IICF secara langsung, senang bisa mengenal berbagai etnis di UKSW. Bahkan saat goyang bersama dan mengikuti games bersama, kita bisa saling mengenal antar etnis bahkan fakultas yang ada di UKSW,” tuturnya.

Selain Goyang Nusantara, rangkaian IICF masih akan berlangsung sampai Juli mendatang, dan akan dimeriahkan dengan kegiatan cultural acoustics, pawai budaya, pesta budaya, dan closing ceremony sebagai acara puncak.

Rekomendasi
Berita Lainnya