SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabunan atau IHSG sempat terjun bebas hingga berada di level 4.713 pada awal perdagangan saham Jumat (12/6/2020).

Artinya dibandingkan posisi Kamis (11/6/2020) senilai 4.854, IHSG terjun hampir 3 persen pada awal perdagangan saham sesi I hari ini. Selanjutnya, IHSG bangkit dan akhirnya menutup sesi I dengan indeks 4.831,78 atau tetap di bawah nilai indeks Kamis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

IHSG mengekor pergerakan indeks utama bursa Amerika Serikat dengan terjun ke zona merah awal perdagangan Jumat. Berdasarkan data Bloomberg, indeks utama Wall Street keok pada sesi perdagangan, Kamis (11/6/2020).

RS di Solo Ramai Permintaan Rapid Test Covid-19 Mandiri

Investor mencemaskan gelombang kedua penyebaran Covid-19 serta adanya aksi profit taking setelah terjadi reli dalam beberapa sesi sebelumnya.

Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, menjelaskan bahwa ketakutan investor terhadap serangan gelombang kedua Covid-19 membuat indeks di Wall Street berguguran, Kamis waktu setempat.

Edwin memprediksi IHSG berpeluang kembali turun untuk hari keempat. Akan tetapi, secara valuasi banyak saham yang menarik untuk dibeli.

Alhamdulillah, Ponorogo Kini Jadi Zona Kuning Covid-19

“Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness atau swing trade maka dapat fokus atas saham dari sektor batu bara, logam nikel, perbankan, unggas, semen, infrastruktur, dan ritel,” jelas dia melalui riset harian, Jumat.

BEI Tidak akan Ambil Langkah Khusus

Sementara itu, melihat pergerakan IHSG yang sempat terjun hampir 3 persen, lalu bangkit, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono Widodo, mengatakan tidak akan melakukan tindakan khusus.

Hal itu karena, dia menilai IHSG terjun hingga hampir 3 persen itu masih wajar. “Ini koreksi pasar biasa. Naik banyak kan kemarin-kemarin pasti akan ada koreksi dong,” ujar dia kepada Bisnis.com, Jumat.

Tragis! Bapak dan Dua Anak Tewas, Terikat Serta Tenggelam di Bak Mandi

Sebagai catatan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI telah mengambil sejumlah kebijakan sejak terjadinya penyebaran pandemi Covid-19 di dalam negeri. Langkah itu harus ditempuh oleh otoritas untuk menjaga stabilitas pasar keuangan.

Adapun, beberapa kebijakan itu terkait langsung dengan transaksi seperti pelarangan short selling, perubahan batas auto rejection, trading halt atau pembekuan sementara perdagangan, peniadaan perdagangan pre-opening, serta pemendekan jam perdagangan di BEI.

Hari Pertama KA Reguler Jarak Jauh Beroperasi, Berapa Jumlah Penumpang?

Untuk auto rejection bawah (ARB), Bursa telah menerapkan ketentuan terbaru sebesar 7 persen terhitung mulai dari 13 Maret 2020. Pada saat bersamaan, BEI juga melakukan peniadaan saham yang dapat diperdagangkan pada pra pembukaan.

Sebelum mengubah batas ARB, BEI telah lebih dulu memberlakukan ketentuan trading halt terhitung mulai 11 Maret 2020. Pembekuaan sementara perdagangan diberlakukan apabila IHSG terkoreksi lebih dari 5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya