SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA–Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan, Selasa (23/10/2012) diprediksi bergerak datar menyusul minimnya katalis yang dapat menjadi penggerak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Analis PT Kresna Graha Sekurindo Tbk atau lebih dikenal dengan Kresna Securities, Etta Rusdiana Putra, menilai sentimen domestik masih akan menjadi penopang pergerakan bursa saham, terutama seiring optimisme pasar terhadap laporan keuangan kuartal III.

“Pelaku pasar menilai emiten masih dapat memproyeksikan pertumbuhan sebesar 18,1% year on year,” ujarnya, Senin (22/10/2012).

Etta menaksir pergerakan IHSG akan berada dikisaran support-resistance 4.315-4.360. Adapun analis Sucorinvest Central Gani, Pang Tek Djen, merekomendasikan jual terhadap saham SMGR, TLKM, INCO, dan ANTM.

Pada perdagangan, Senin, IHSG mampu bangkit dari tekanan jual di awal perdagangan dan ditutup menguat tipis 10 poin atau 0,2% di level 4.341. Adapun indeks Bisnis-27 naik 1,3 poin atau 0,36% menjadi 373,7. Penguatan IHSG dipicu oleh aksi beli pada saham BMRI, PGAS, dan KLBF. Selain itu, dorongan dari investor global yang membukukan pembelian bersih senilai Rp709 miliar juga menjadi katalis.

“Pergerakan indeks seiring dengan pergerakan bursa Asia yang cenderung mendatar, tertekan oleh sentimen perlambatan ekonomi global, terutama setelah laporan keuangan kuartal III beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat yang lebih rendah dari ekspektasi pasar,” jelas Etta.

Mayoritas indeks sektoral bergerak naik, kecuali sektor agri yang terkoreksi 0,41% dan sektor aneka industri yang turun 0,49%. Sedangkan penguatan terbesar dipimpin oleh sektor properti dengan penguatan 0,79%.

Mengawali pekan ini indeks sempat terjatuh ke zona merah bahkan nyaris turun dibawah level 4.300. Koreksi akhir pekan sempat berlanjut seiring dengan banyaknya sentimen negatif dari bursa global dan regional seiring dengan masih tingginya ketidakpastian kondisi ekonomi dunia. Namun IHSG akhirnya berbalik positif jelang penutupan perdagangan.

Anjloknya Wall Street pada perdagangan akhir pekan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan bursa global kemarin. Hal tersebut diperparah oleh pengumuman Menteri Ekonomi Jepang bahwa ekspor Jepang turun 10% dan merupakan penurunan tertinggi sejak gempa bumi tahun lalu. Sentimen negatif tersebut dimanfaatkan oleh para pelaku pasar untuk melakukan profit taking seiring posisi indeks yang sudah overbought akibat rally panjang pekan sebelumnya.

Namun Sentimen positif pengumuman laporan kinerja keuangan kuartal III para emiten unggulan dalam negeri ternyata masih mampu mendorong indeks ke zona hijau. Ketidakpastian kondisi Eropa setelah Moody’s menurunkan peringkat surat utang Spanyol pekan lalu dan bailout Spanyol yang belum pasti ternyata tidak terlalu menjadi perhatian para pelaku pasar kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya