SOLOPOS.COM - Ilustrasi(Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di zona hijau sebesar 0,39 persen pada perdagangan akhir pekan, Jumat (5/8/2022) seiring dengan rilis data pertumbuhan ekonomi.

Saham RAFI, yang resmi masuk Bursa Efek Indonesia Jumat hari ini dan menjadi perusahaan tercatat ke-800, mengalami lonjakan mentok batas autor reject atas (ARA).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.00 WIB, IHSG berada pada posisi 7.084,65 atau naik 27,3 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 7.045 hingga 7.090.

Pada penutupan perdagangan, tercatat ada 275 saham menguat, 237 saham melemah, dan 171 saham stagnan alias tidak mencatatkan adanya perubahan.

Kapitalisasi pasar berada di posisi Rp9.313,54 triliun. Dalam dua pekan terakhir, IHSG telah meningkat 9,02 persen.

Baca Juga: Harga Pangan Hari Ini Rata-Rata Turun, Daging Sapi Naik

Saham-saham yang paling cuan berdasarkan nilai transaksi perdagangan hari ini yaitu emiten pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang mengukir transaksi senilai Rp839 miliar, disusul PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) masing-masing Rp831 miliar dan Rp654,6 miliar.

Sementara itu, emiten yang paling aktif ditransaksikan dari segi volume antaralain perusahaan pertambangan afiliasi Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang mencatatkan volume transaksi 1,9 miliar saham.

FREN dan BIPI menyusul di belakangnya dengan transaksi 1,2 miliar saham dan 1,1 miliar saham. Adapun emiten yang baru saja melantai di bursa hari ini, yakni saham Kebab Turki Baba Rafi, PT Sari Kreasi Boga Tbk. (RAFI) terpantau menguat 34,92 persen ke posisi Rp170.

Sepanjang hari, saham berkapitalisasi pasar Rp531,78 miliar tersebut mencatatkan transaksi 98,55 juta saham senilai Rp16,74 miliar. Emiten big caps yang terkuat pada penutupan perdagangan Jumat ini yaitu BBNI, UNVR, TLKM, BBCA, dan BBRI.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas pada Agustus, Cermati Saham-Saham Ini

Pertumbuhan Ekonomi

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatat 800 emiten yang resmi melantai di BEI pada Jumat (5/8/2022).

Emiten saham tersebut adalah pengelola jaringan waralaba Kebab Baba Rafi PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI). BEI juga menyebut ada 34 emiten saham tercatat yang menghimpun dana hingga Rp20,1 triliun.

Kemudian terdapat 30 emiten saham dalam pipeline pencatatan saham BEI.

“Pencapaian ini merupakan hasil dari penyelenggaraan program sosialisasi kepada calon perusahaan tercatat di seluruh Indonesia yang dilakukan secara konsisten oleh BEI bersama berbagai pihak,” tulis BEI dalam keterangan pers pada Jumat (5/8/2022).

BEI juga memaparkan telah mencatat rekor nilai penggalangan dana tertinggi penawaran umum saham di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sebesar Rp62,5 triliun pada tahun 2021.

Baca Juga: Harga Bawang Putih Naik, Cabai Turun! Cek Harga Pangan Hari Ini

Selama periode 2018 hingga 2021 BEI juga menjadi bursa paling aktif di ASEAN dengan catatan 217 perusahaan tercatat. Manajemen BEI tengah mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan pendanaan melalui pasar modal Indonesia dengan melakukan pencatatan sebagai salah satu strategi pengembangan perusahaan.

Harapannya, dengan semakin banyak perusahaan yang melantai di BEI maka dapat menjadikan pasar modal sebagai rumah pertumbuhan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dan memberikan pilihan investasi yang lebih beragam bagi investor. Sementara itu selama masa penawaran umum RAFI antara 1–3 Agustus 2022, terdapat kelebihan saham yang dipesan investor atau oversubscribed sebanyak 75,75 kali dengan nilai pemesanan mencapai Rp1,56 triliun.

Investment Banking Division PT Investindo Nusantara Sekuritas Zharfan Dhaifullah selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek IPO SKB Food sebelumnya menjelaskan bahwa jumlah pemesanan saham pada penawaran umum perdana saham RAFI dengan sistem penawaran umum elektronik tercatat cukup tinggi.

Setidaknya terdapat 21.000 pemesan dengan pemesanan sebanyak 12,44 miliar saham atau setara sebesar Rp1,57 Triliun. Untuk penjatahan terpusat (pooling) jumlah pemesanan mencapai 11,65 miliar saham sehingga terjadi oversubscribed hampir 82 kali.

Baca Juga: Capai Rekor, Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II/2022 5,44 Persen

Adapun secara total terjadi oversubscribed sebanyak 13 kali sepanjang penawaran umum berlangsung.

“Pesanan yang masuk ada 120,24 juta lot untuk pooling atau oversubscribed hampir 82 kali (81,90 kali) dari pooling yang ditawarkan,” kata Zharfan dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022).



Sementara itu, pesanan untuk penjatahan pasti (fixed allotment) tercatat sebanyak 7,89 juta lot sehingga total pesanan mencapai sebanyak 128,13 juta lot atau mencerminkan 1.351,53 persen yang setara lebih dari Rp1,56 Triliun dari total saham yang ditawarkan SKB Food pada proses IPO ini.

RAFI menawarkan sebanyak-banyaknya 9,4 juta lot atau sebanyak 948.090.000 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel, dengan nilai nominal Rp15 setiap saham.

Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 30,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor SKB Food setelah penawaran umum perdana saham dengan harga final Rp126 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya