SOLOPOS.COM - Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). (Bisnis-Fanny Kusumawardhani)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan perdana Juni 2022 seiring dengan sentimen rilis data inflasi dan kinerja emiten.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan mengawali perdagangan pasca hari libur tengah pekan, serta mengawali bulan ke enam pada tahun 2022, IHSG saat ini masih terlihat akan berada dalam rentang konsolidasi wajar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Peluang kenaikan belum terlihat cukup besar di tengah perekonomian yang terlihat masih cukup stabil berdasar pada data perekonomian terlansir,” paparnya dalam publikasi riset, Rabu (1/6/2022) seperti dilansir Bisnis.

Sentimen dari rilis data inflasi yang akan dilansir hari ini akan turut mempengaruhi pola gerak iHSG. William memprediksi hari ini IHSG berpotensi menguat dalam rentang 7.002-7.157.

Rekomendasi saham pilihannnya adalah HMSP, KLBF, ITMG, UNVR, BBCA, BINA, WTON, SMRA, PWON. Kepala Riset Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman dalam risetnya menjelaskan, setelah menguat selama 4 bulan beruntun, IHSG mencatatkan koreksi secara bulanan pada Mei 2022.

Baca Juga: Investor Pemula Wajib Tahu, Ini Sederet Istilah Aksi Korporasi di Pasar Saham

Sentimen Sell in May and Go Away menjadi perhatian pasar seiring dengan koreksi yang terjadi pada pasar global. Pada penutupan perdagangan Selasa (31/5/2022), IHSG naik 111,4 poin atau 1,58 persen ke level 7.148,97.

Namun, sepanjang Mei 2022, IHSG terkoreksi 1,11 persen dan bergerak di rentang terendah 6509,87 dan tertinggi di 7.148,97 selama Mei 2022.

Koreksi di pasar saham terjadi seiring dengan keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga pada awal Mei lalu. Hal ini membuat biaya kredit dan akses permodalan yang awalnya murah dan memicu reli di pasar saham mulai berkurang.

Meski demikian, prospek pergerakan IHSG di bulan Juni dinilai masih cukup positif. Tren harga komoditas yang tinggi menjadi penopang untuk pasar Indonesia menghadapi stagflasi, kondisi dimana laju inflasi yang tinggi dibarengi dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat di Posisi 7.037,56, Investor Asing Lego Saham Bank

“Pasar saham Indonesia juga lebih terlindung dari stagflasi berkat komposisi perusahaan tercatat yang berasal dari perbankan sebanyak 26 persen dan komoditas sebesar 19 persen mencakup 45 persen dari total kapitalisasi pasar Indonesia,” demikian kutipan laporan tersebut, Rabu (1/6/2022).

Arief melanjutkan, tren harga komoditas ini juga akan menjadi katalis positif untuk perusahaan tercatat di Indonesia. Ia memperkirakan, sentimen harga komoditas akan berimbas pada kinerja perusahaan hingga tahun 2023 mendatang.

Ciptadana Sekuritas juga masih optimistis pergerakan IHSG akan positif hingga akhir tahun 2022 dengan target pada level 7.600.

Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat, Investor Asing Beli Saham TLKM, BMRI, dan BBCA

Tren positif ini ditopang oleh masuknya investor asing yang melihat sentimen positif dari makroekonomi Indonesia dan pertumbuhan penerimaan perusahaan tercatat.

“Koreksi pasar yang terjadi saat ini akan menjadi kesempatan bagi para investor untuk membangun posisi portofolionya. Kami juga memperkirakan penurunan pada pasar tidak akan signifikan,” jelasnya.

Seiring dengan sentimen – sentimen tersebut, Arief mengatakan saham – saham perbankan dan komoditas akan menjadi aset yang efektif untuk lindung nilai (hedging) terhadap kenaikan suku bunga dan inflasi.

Adapun, beberapa saham yang menjadi rekomendasi Ciptadana Sekuritas adalah BBNI, ARTO, TLKM, TBIG, UNTR, ADMR, HRUM, dan TINS.

Baca Juga: IHSG Ditutup Melejit di Atas Level 7.100, Saham Ini Paling Diborong

Tim Riset MNC Sekuritas menyebutkan penguatan IHSG diiringi dengan peningkatan volume. IHSG tercatat telah menembus resistance di 7.120.

“Kami masih memperkirakan posisi IHSG saat ini berada di akhir wave (y) dari wave [a] sehingga IHSG masih memungkinkan untuk melanjutkan penguatannya menguji fibo 78.6 atau menguji resistance di 7,267 sekaligus menutup gap yang ada,” tulis MNC Sekuritas.

Namun, investor disarankan memperhatikan koreksi yang berpotensi terjadi pada IHSG apabila belum belum sanggup break dari 7.267 dan 7.355 yang akan membuat IHSG menguji rentang area 6.840–7.010.

Untuk hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dengan level support 6.930, 6.800 dan resistance 7.267, 7.297.



Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya