SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Selasa (20/9/2022) hari ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan berdasarkan analisa teknikal, IHSG berpotensi menguat terbatas pada kisaran 7.134 – 7.276. Namun, investor juga perlu berhati-hati jika ada pembalikan arah IHSG.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari sentimen global, pelaku pasar tengah menanti hasil pertemuan The Fed pekan ini. Di luar AS, Bank Sentral Jepang juga melakukan pertemuan pada hari yang sama dalam menentukan arah kebijakan moneternya.

“Ketika 80 negara menaikkan tingkat suku bunganya, termasuk Bank Indonesia, Bank Sentral Jepang mungkin akan menjadi negara yang paling terakhir dalam menaikkan tingkat suku bunga mereka,” kata Nico dalam riset harian, Selasa (20/9/2022) seperti dilansir Bisnis.

Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda pada pertemuan 22 September mendatang berpotensi akan tetap melonggarkan kebijakan moneternya sekalipun The Fed akan kembali menaikkan tingkat suku bunga sebesar 75 basis poin.

Baca Juga: Awal Pekan IHSG Rawan Terkoreksi, Cermati Saham-Saham Ini

“Namun masalahnya adalah, ketika divergensi antara The Fed dan Bank Sentral Jepang terlalu jauh, mata uang Yen akan kembali mengalami pelemahan. Saat ini, Yen sudah melemah terhadap dolar AS bahkan berada di posisi terendahnya sejak 24 tahun terakhir,” papar Nico.

Hari ini, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan saham ASII dengan target support dan resistensi 6.950-7.350, saham AGII pada 2.330-2.480, dan saham BBNI pada 8.825-9.200.

Secara terpisah, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG saat ini terlihat mulai menunjukkan tanda-tanda potensi untuk mengalami kenaikan di tengah gejolak harga komoditas dan masih berangsur kembalinya kondisi sektor riil ke arah yang lebih baik.

“Hal ini tentunya juga akan memberikan sentimen yang baik terhadap kinerja emiten,” jelasnya.

Menurut William hari ini IHSG berpotensi menguat pada kisaran 7123 – 7273. Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi di antaranya BBCA, TLKM, ASII, UNVR, HMSP, ICBP, WTON, PWON, ASRI, dan TBIG.

Baca Juga: Didorong Peningkatan Harga Komoditas, IHSG Berpeluang Rebound Hari Ini 

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup menguat jelang rapat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

IHSG ditutup menguat 26,62 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.195,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 8,72 poin atau 0,86 persen ke posisi 1.024,73.

“IHSG kembali bergerak naik di tengah mayoritas global yang terpantau mengalami pelemahan jelang keputusan kebijakan moneter The Fed yang diproyeksikan kembali mengalami kenaikan agresif,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin seperti dilansir Antara.

IHSG justru bergerak melawan arah yang menandakan investor dan pelaku pasar telah mengantisipasi kenaikan suku bunga yang juga masih akan dilakukan Bank Indonesia.

Prospek ekonomi global yang diperkirakan Dana Moneter Internasional (IMF) melambat menjadi 0,5 persen pada tahun depan, turut memberikan arahan mengenai strategi kebijakan yang perlu diambil.

Baca Juga: Akhir Pekan IHSG Berpotensi Menguat, Cermati Saham-Saham Ini 

Dalam hal ini pemerintah dinilai akan kembali menggencarkan dukungan fiskal terutama pada sektor yang akan lebih didorong akselerasinya, seperti program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan insentif untuk sektor yang terdampak.

Dibuka menguat, IHSG bergerak fluktuatif sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mayoritas bergerak di teritori positif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor terkoreksi dengan sektor energi transportasi & logistik paling dalam 1,86 persen, diikuti sektor energi dan sektor teknologi masing-masing turun 1,83 persen dan 1,82 persen.

Sedangkan lima sektor meningkat dengan sektor kesehatan naik paling tinggi 1,22 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor infrastruktur masing-masing naik 0,57 persen dan 0,31 persen.

Baca Juga: Asosasi Petani Organik Boyolali jadi Contoh UMKM Pengendali Inflasi di Daerah

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LEAD, SEMA, WINS, SLIS, dan SMDM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DEWA, INDX, BRMS, BIPI, dan BUMI. .



Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp98,08 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp40,36 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.339.102 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 32,49 miliar lembar saham senilai Rp15,55 triliun. Sebanyak 208 saham naik, 354 saham menurun, dan 142 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Hang Seng melemah 195,72 poin atau 1,04 persen ke 18.565,97, Indeks Shanghai turun 10,8 poin atau 0,35 persen ke 3.115,6, dan Indeks Straits Times terkoreksi 11,98 poin atau 0,37 persen ke 3.256,31. Sedangkan bursa Jepang libur.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya