JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan, Rabu (12/12/2012), diperkirakan bergerak berfluktuasi dengan kecenderungan menguat dengan angka support resistance di kisaran 4.306-4.333.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Walau ditaksir naik, analis Sucorinvest Central Gani, Pang Tek Djen, menilai pergerakan IHSG bisa tertahan dengan adanya kemungkinan profit taking.
“Kenaikan tersebut didukung oleh tiga indikator teknikal yang bergerak naik, dan menguji candle three white soldiers,” ujarnya.
Adapun, Pang Tek Djen merekomendasikan beli untuk saham INCO, PTBA, TINS, dan INDF serta rekomendasi jual terhadap saham MEDC dan SGRO.
Di sisi lain, analis Si-narmas Sekuritas James Wahjudi menilai beberapa sentimen dari Amerika Serikat dapat memengaruhi pergerakan bursa global. Di antaranya hasil rapat bank sentral The Fed, rilisnya data neraca perdagangan Amerika, dan data pemesanan mesin-mesin di Jepang.
Pada perdagangan Selasa (11/12/2012), IHSG ditutup menguat 15 poin atau 0,3% di 4.317. Kenaikan ini membalikkan pelemahan yang terjadi pada awal perdagangan dengan rebound di akhir sesi.
Analis NISP Sekuritas mencatat kenaikan IHSG ditopang saham-saham kapitaalisasi besar seperti ASII, BBCA, SMGR, PTBA, ITMG, UNTR dan TINS. Sementara itu, penurunan terjadi pada TLKM, INTP, dan JSMR dengan pelemahan di kisaran Rp50 hingga Rp200. Rupiah juga terpantau turun 5 poin menjadi Rp9.635 per dolar.
Perdagangan kemarin berlangsung ramai dengan nilai Rp6,26 miliar dimana investor asing membukukan jual bersih Rp113 miliar atas penjual saham BMRI dan HRUM.