SOLOPOS.COM - Ilustrasi(Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (31/3/2023) selama berada di atas level supportnya yaitu 6.587.

Tim Analis MNC Sekuritas menjelaskan IHSG ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 6.808 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan kemarin, Kamis (30/3/2023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Diperkirakan, koreksi IHSG merupakan koreksi yang wajar karena saat ini IHSG sedang membentuk wave [ii] yang akan mengarah ke rentang 6.667-6.744,” kata mereka dalam riset harian, Jumat (31/3/2023) seperti dilansir Bisnis.

Namun demikian, selama IHSG masih berada di atas 6.587 atau bahkan di atas 6.542 sebagai supportnya, maka IHSG berpeluang menguat kembali.

Secara teknikal, IHSG memiliki level support di angka 6.704 dan 6.587, sementara itu level resistance berada di 6.890 dan 6.923. Beberapa saham pilihan MNC Sekuritas untuk perdagangan hari ini antara lain ASII, BUKA, ERA, dan INDY.

IHSG pada Kamis sore ditutup melemah seiring dengan adanya berbagai sentimen di tingkat global.

IHSG ditutup melemah 30,49 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.808,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,39 poin atau 0,78 persen ke posisi 939,6.

“Kami perkirakan IHSG sudah berada di uptrend jangka pendeknya dan rawan terkoreksi, serta diperkirakan adanya aksi profit taking oleh para investor setelah dua hari IHSG bergerak menguat cukup signifikan,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.

IHSG dan bursa regional Asia pada jalur melemah dikejutkan oleh bank besar di Prancis yang terlibat skandal pajak dividen, yang mana penegak hukum Kejaksaan Prancis melakukan investigasi terhadap BNP Paribas, Societe Generale SA (Socgen), hingga HSBC Holdings Plc.

Kondisi tersebut menambah daftar krisis perbankan yang dapat menurunkan kepercayaan terhadap sistem perbankan. Pasar khawatir tentang gejolak perbankan yang mendorong sentimen risiko secara global.

Sentimen lainnya, pasar juga menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada Jumat (1/ 4) esok waktu setempat. Pasar berpandangan rilisnya data Personal Consumption Expenditures,akan memberikan petunjuk akan sikap The Fed terhadap kebijakan moneter mereka ke depan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor bahan baku sebesar 0,13 persen.

Sedangkan, sepuluh sektor melemah dipimpin sektor teknologi yang naik 1,92 persen, diikuti sektor barang energi dan sektor barang barang konsumen primer yang masing-masing naik 1,22 persen dan 0,80 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SICO, FIRE, BAPA, WINE dan SWAT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IRSX, SAGE, HILL, BSML dan BPTR.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.350.527 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,90 miliar lembar saham senilai Rp9,80 triliun. Sebanyak 265 saham naik, 268 saham menurun, dan 186 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya