SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak turun naik pada perdagangan saham, Jumat (5/6/2020). Pada akhir sesi I, IHSG terparkir di level 4.896,27.

Dengan kata lain, IHSG terkoreksi 20,43 poin atau 0,42 persen pada akhir sesi I dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (4/6/2020) yang tercatat 4.916,7.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

IHSG pada Kamis berakhir di level 4.916,7 dengan pelemahan 0,49 persen atau 24,3 poin. Capaian ini mematahkan reli kenaikan hari keenam beruntun sejak perdagangan Selasa (26/5/2020).

Makin Perkasa, Rupiah 5 Juni Tinggalkan Zona Rp14.000 per Dolar AS

Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.851,15–4.926,27. Sebanyak lima dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I.

Saham Properti Positif

Penurunan dipimpin saham infrastruktur (-1,29 persen) dan industri dasar (-1,06 persen). Empat sektor lainnya mendarat di wilayah positif, dipimpin properti (+2,49 persen).

Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 198 saham menguat, 196 saham melemah, dan 299 saham stagnan.

Mantab! Desa di Wonogiri Ini Siapkan Paket Wisata Perbukitan Cuma Rp50.000/Orang

Sementara itu, memasuki sesi II perdagangan saham Jumat, IHSG bergerak menghijau. Pada Jumat sore, IHSG berada di level 4.947,78. Naik tipis 26,7 poin dari saat pembukaan perdagangan saham yang tercatat 4.921,03.

Branch Manager Phintraco Sekuritas Solo, Setiawan Efendy, menjelaskan naik turunnya IHSG pada perdagangan Jumat tidak lepas dari pengaruh indeks Dow Jones, net sell asing, dan sentimen kebijakan new normal di Tanah Air.

Saat market buka, indeks saham Amerika ada penguatan namun tipis yang didorong sektor oil dan emas. Begitu juga IHSG, saham-saham oil seperti saham Elnusa Tbk. (ELSA) dan Medco Energi Internasional (MEDC) bergerak positif sejak pagi.

Tapera Bikin Heboh, Ini Para Pejabat Pengelolanya

Pada sesi pagi net sell investor asing cukup tinggi bahkan hingga Rp300 miliar yang berdampak pada sentimen negatif IHSG. Namun, kondisi berbalik pada Jumat siang ketika net sell hanya tercatat Rp13 miliar.

New Normal Beri Sentimen Positif

“Jadi ada semacam pembalikan. Asing tadi net sell saham Telkom hampir Rp239 miliar. Tapi asing hari ini juga banyak masuk, terbanyak [beli saham] Astra Internasional [ASII],” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Dia menambahkan IHSG berbalik positif pada Jumat siang didukung sentimen penerapan new normal sehingga banyak sektor positif. Selama sepekan, saham perusahaan infrastruktur membaik, seperti Wijaya Karya (WIKA) dan Adhi Karya (ADHI).

Facebook Buka Lowongan di Indonesia, Simak Ini Kualifikasinya

“IHSG membaik karena sentimen new normal, aktivitas normal. Diharapkan semua pembangunan jalan lagi,” imbuh Iwan, sapaan akrabnya.

Sementara, Senior Marketing Officer PT Indo Premier Sekuritas Solo, Wisnu R. Putro, mengatakan IHSG berbalik arah positif pada perdagangan Jumat siang karena menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rupiah berada di bawah level Rp14.000.

“Tepatnya rupiah menguat ke level Rp13.906 per dolar AS. Faktor penyebabnya karena indeks dolar turun dan masuknya aliran dana asing ke pasar obligasi dan pasar saham dalam beberapa hari terakhir,” jelas Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya