SOLOPOS.COM - Tenda milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terpasang di halaman RSUD dr Moewardi, Solo, Minggu (20/6/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo mulai menerima permohonan bantuan tenda darurat dari sejumlah rumah sakit atau RS Kota Bengawan. Permintaan itu menyusul tingginya jumlah pasien yang datang ke RS tanpa melalui mekanisme rujukan.

Akibatnya, Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS penuh antrean pasien Covid-19. Mereka tidak melalui mekanisme pengisian Sistem Informasi Rujukan Rumah Sakit Terintegrasi (SIRRST) sehingga RS tidak mendapat peringatan sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan permintaan tenda darurat antara lain dari RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo dan RS Koestati.

Baca Juga: Waduh! RSUD Moewardi Solo Catat Sejumlah Pasien Covid-19 Meninggal Saat Masih di IGD

“Pendirian tenda darurat karena pasien yang berdatangan harus difasilitasi, kalau tidak difasilitasi keleleran malah tidak manusiawi. Pasien itu dari luar kota. Bukan dirujuk tapi go show,” katanya kepada Solopos.com, Senin (28/6/2021).

Ahyani menambahkan jika pasien itu dirujuk lewat SIRRST pasti akan terblokir karena ruangan isolasi sudah penuh. Sedangkan kalau go show atau datang langsung, situasinya jadi serbasulit karena bagaimanapun mereka harus tetap dilayani.

Ia menyebut RSUD dr Moewardi Solo sudah mendirikan empat tenda darurat di sekitar RS tersebut. Tiga dari empat tenda itu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Melonjak, Polresta Solo Gandeng Ormas Jadi Tracer

Menampung Pasien Sebelum Masuk Ruang Isolasi

“Kalau RS lain mau minta, tetap kami bantu. Kami usahakan, entah dari Jakarta atau dari TNI/Polri,” ungkapnya.

Plt Kepala BPBD Solo, Indradi, mengatakan dua dari tiga tenda yang dipasang di RSUD dr Moewardi Solo merupakan tenda pengungsian berukuran 6 meter x 14 meter dan satunya tenda posko berukuran 3 meter x 4 meter.

“Kalau kami dimintai bantuan tenda, sekalian kami pasang. Sebelumnya, permintaan tenda ke BPBD Provinsi baru ke kami. Kalau sekarang mungkin langsung ke Pemkot,” jelasnya.

Baca Juga: Pegawai Terpapar Covid-19, Kantor Kelurahan Kauman dan Karangasem Solo Tutup

Direktur RSDM Solo, Cahyono Hadi, mengatakan tiga tenda darurat di RS tersebut untuk menampung pasien yang belum masuk ruang isolasi.

“Jumlahnya masih 15-20 orang dari Soloraya. Kamar full kalau di luar antre, berarti antre ke dalam. Kami sedang menambah kapasitas lagi, tapi masih proses di Tulip sebanyak 80 bed,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya