SOLOPOS.COM - Direktur Eksekutif Lazismu Sragen, Ronny Megaa Sukarno, menunjukkan paket daging rendang yang dikemas dalam kaleng, Sabtu (6/6/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah atau Lazismu Sragen menargetkan menghimpun dana sekitar Rp252 juta untuk membeli 12 ekor sapi kurban pada Iduladha 2020.

Rencananya, 12 ekor sapi kurban itu akan diolah menjadi 5.040 kaleng daging rendang yang bisa tahan hingga tiga tahun. Direktur Eksekutif Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, mengatakan untuk mencapai target 12 ekor sapi itu, dibutuhkan 84 donatur atau orang yang berkurban.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Satu ekor sapi biasa diusung oleh tujuh orang. Terdapat dua jenis sapi yang dipilih sebagai hewan kurban.

Pertama sapi dengan harga Rp21 juta/ekor sehingga masing-masing orang iuran seharga Rp3 juta. Kedua, sapi seharga Rp17,5 juta/ekor sehingga masing-masing orang iuran Rp2,5 juta.

“Layanan kurban sudah dibuka sejak dua hari terakhir di Lazismu Sragen. Hasilnya, sudah ada 40 orang yang mendaftar ikut berkurban. Jadi, capaiannya sudah mendekati 50% dari target 84 orang donatur,” terang Ronny saat ditemui Solopos.com di kantornya, Sabtu (6/6/2020).

Waspada Superspreader! Faktor Utama Penyebaran Virus Corona

Layanan kurban yang diwujudkan dalam bentuk rendang itu sudah dilaksanakan Lazismu Sragen sejak 2017 lalu. Pada awalnya, program ini hanya diikuti 35 orang sehingga hanya ada 5 ekor sapi yang disembelih.

Menurutnya, minat warga untuk berkurban melalui Lazismu Sragen makin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2019 lalu, Lazismu Sragen bisa menggalang donasi untuk kurban dari 63 orang sehingga terdapat sembilan ekor sapi yang disembelih.

“Pada tahun ini kami menaikkan target 25% yakni dari sembilan ekor menjadi 12 ekor sapi. Semua sapi itu disembelih pada saat Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik. Kebetulan, proses penyembelihan hewan kurban itu dilaksanakan di Probolinggo yang berdekatan dengan pabrik pengemasan daging rendang,” sambung Ronny.

Nekat Main ke Tempat Umum di Solo, Anak-anak hingga Manula Bakal Dipaksa Pulang

Daging rendang olahan itu bakal dikirim ke Sragen setelah dua sampai tiga bulan. Sepertiga daging rendang itu bakal diberikan kepada orang yang berkurban lewat Lazismu Sragen.

“Sisanya kami berikan kepada warga kurang mampu, yatim piatu, korban bencana, warga terdampak Covid-19 dan lain-lain,” papar Ronny.

Rendangmu

Paket rendang yang diberi label Rendangmu itu sengaja dipilih karena bisa tahan hingga tiga tahun. Rendangmu tidak diperjualbelikan karena berasal dari daging kurban.

Ide mengemas daging kurban menjadi rendang dalam kaleng itu muncul untuk menyikapi banyaknya warga miskin yang tidak memiliki kulkas untuk mengawetkan daging. Saat Iduladha tiba, persediaan daging melimpah ruah terutama di area perkotaan.

Malioboro Jogja Ramai dan Pengunjung Tak Tertib, Sultan: Jangan Sampai Saya Close

Tidak jarang daging itu akhirnya terlalu lama menumpuk dalam kulkas karena tidak sempat diolah pemiliknya. Terkadang, daging itu dibiarkan membusuk karena teknik penyimpanan dalam kulkas kurang tepat.

“Kami sudah terbiasa menyalurkan rendangmu kepada korban bencana. Pada umumnya pasokan makanan kepada korban bencana itu kalau gak mi instan ya telur. Dengan rendangmu, kebutuhan protein dari mereka bisa tercukupi,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya