SOLOPOS.COM - Perdagangan daging sapi. (JIBI/Solopos/Dwi Prasetya)

Iduladha 2017 membuat harga hewan ternak terkerek, namun tak demikian halnya dengan harga daging sapi.

Semarangpos.com, KUDUS Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini, cukup stabil meskipun harga hewan ternak menjelang perayaan kurban itu mengalami kenaikan.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Bitingan Kudus, Aftoni, mengatakan harga jual daging sapi memang cukup stabil dengan harga jual Rp110.000/kg untuk kualitas super. Sementara itu, harga jual daging kerbau, kata dia, juga demikian hingga hari ini (27/8) masih tetap stabil dengan harga Rp120.000/kg.

Ekspedisi Mudik 2024

Diakuinya harga pembelian hewan ternak hidup mengalami kenaikan, namun untuk harga jual dagingnya masih stabil, karena khawatir ketika dinaikkan justru tidak laku. Apalagi, lanjut dia, transaksi penjualan daging sapi maupun kerbau juga agak lesu.

Pembeliannya, kata dia, masih didominasi pemilik warung serta pesanan dari pemilik hajatan. Dalam sehari, katanya, hanya bisa menghabiskan daging sapi berkisar 40 kg-50 kg, sedangkan sebelumnya bisa mencapai 1 kuintal, sedangkan daging kerbau hanya 15 kg karena peminatnya lebih banyak daging sapi.

Karena setelah Hari Iduladha penjualan agak sepi, kata dia, selama tiga hari pasca perayaan Hari Kurban akan libur jualan. Sri Eni, pedagang daging sapi di Pasar Bitingan mengakui, transaksi penjualan daging sapi maupun kerbau saat ini agak lesu. “Jika biasanya dalam sehari bisa laku hingga 60 kg, saat ini hanya 30 kg,” ujarnya.

Sementara untuk penjualan daging kerbau, katanya, hanya mampu menjual 10 kg dalam sehari. Padahal, kata dia, harga jualnya cukup stabil karena untuk kualitas sedang per kilogramnya dijual dengan harga Rp105.000, sedangkan kerbau berkisar Rp115.000/kg hingga Rp120.000/kg sesuai kualitas dagingnya.

Ia memperkirakan, setelah perayaan kurban pembeli daging di pasar akan sepi, karena banyak masyarakat yang mendapatkan daging. “Kalaupun ada pembeli, hanya dari pemilik warung makan atau pemilik hajatan,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya