SOLOPOS.COM - Warga mencacah daging dan tulang 28 ekor sapi di halaman Masjid Al Hikmah Perumahan Margoasri, Puro, Karangmalang, Sragen, Jumat (1/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Sebanyak 28 ekor sapi disembelih warga Margoasri, Karangmalang, Sragen, pada Iduladha 2017.

Solopos.com, SRAGEN — Suara gesekan tulang dan pisau gergaji mesin terdengar nyaring sampai memekakkan telinga. Tiga gergaji yang digerakkan mesin berbahan bakar bensin itu dioperasikan enam orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setiap dua orang menggergaji tulang sapi berukuran besar dengan memegangi di setiap ujung tulang itu. Enam orang itu didatangkan khusus dari wilayah Kecamatan Gondang, Sragen, untuk memotong tulang sapi hewan kurban di Perumahan Margoasri, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Jumat (1/9/2017).

“Setiap Iduladha, kami selalu diundang ke Masjid Al Hikmah ini khusus untuk memotong tulang. Tulangnya keras sekeras kayu. Dengan menggunakan mesin, tenaga yang dikeluarkan tak terlalu berlebihan dan bisa hemat waktu 1-2 jam. Apalagi sapinya banyak mencapai 28 ekor,” ujar Yulianto, 30, salah satu pemotong tulang saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat siang.

Dari ketiga mesin potong itu, ada satu mesin yang sering macet saat digunakan untuk memotong tulang. Yulianto harus sering menghidupkan motor penggerak mesin berulang kali.

Seperti tahun sebelumnya, Yulianto dan kelima temannya mendapat upah Rp100.000 per orang untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Ratusan warga Margoasri bahu untuk merampungkan penyembelihan hewan kurban hingga distribusi daging kurban kepada warga.

Proses tersebut melibatkan 600 anggota panitia. Para panitia mengenakan kaus seragam semua sesuai rukun tetangga (RT). Kaus itu merupakan bantuan dari sponsor Custom Jersey dan Budi Konfeksi.

Ratusan anggota panitia itu bekerja sesuai kelompok masing-masing, seperti kelompok pengulitan, pecah kepala, penyayat daging, potong tulang, pengemasan, dan distribusi. “Kelompok pengulitan saja ada 14 kelompok yang anggotanya empat orang per kelompok. Mereka bertugas menguliti sapi yang sudah disembelih. Sebanyak 28 ekor sapi plus tiga ekor kambing itu hanya disembelih dua orang, yakni saya sendiri sebagai Ketua Takmir Masjid Al Hikmah dan imam masjid Muhsin. Sebenarnya hanya 27 ekor sapi tetapi kulitnya kami jual dan bisa mendapat satu ekor sapi lagi,” kata Ketua Takmir Masjid Al Hikmah Margoasri, Suprapto.

Semua proses penyembelihan sampai distribusi daging korban itu membutuhkan biaya operasional Rp1.050.000 per satu ekor sapi. Total biaya operasionalnya mencapai Rp28.350.000.

Untuk kebersihan, panitia meminta bantuan truk sedot tinja dari Badan Lingkungan Hidup (BLH). Jerohan hewan kurban dicuci menggunakan air sumur dalam sedalam 50 meter yang disedot dengan mesin sibel.

Semua serbacepat dan semua proses itu selesai dikerjakan dalam jangka waktu empat jam. Distribusi ke 1.000 keluarga di perumahan Margoasri selesai selesai pukul 09.30 WIB. Setiap keluarga mendapat 1 kg daging plus tulang dan jerohan.

“Sekarang tinggal menyiapkan paket untuk permintaan dari luar Sragen sebanyak 51 daerah. Mereka mendapat paket dengan daging seberat 3 ons plus tulang dan jerohan sesuai kebutuhan. Panitia sudah ada sendiri. Paket untuk bantuan mencapai seribuan paket,” jelas Suprapto.

Kesadaran berkurban bagi warga Margoasri memang tinggi. Takmir masjid membangun kesadaran itu sejak 1996 dan baru 4-5 tahun terakhir menunjukkan jumlah hewan kurban yang disembelih antara 27-30 ekor.

Daging kurban itu pun didistribusikan sampai ke Wonogiri, Blora, Pati, Grobogan, dan daerah lainnya. Kesadaran serupa juga terjadi di wilayah Desa Pengkok, Kedawung, Sragen.

Di desa itu terdapat 121 ekor sapi dan 182 ekor kambing yang disembelih secara serentak di 53 musala dan tiga masjid. Kepala Desa Pengkok, Warijo, menyampaikan kesadaran masyarakat Pengkok untuk berkurban cukup baik.

Dia menyampaikan setiap musala atau masjid rata-rata bisa menyembelih 2-3 ekor sapi dan 3-4 ekor kambing. “Penyembelihan dan distribusi dilakukan warga setempat di sekitar musala dan masjid,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya