SOLOPOS.COM - Masyarakat Desa Jlarem, Kecamatan Ampel, Boyolali, menyembelih hewan kurban yang merupakan bantuan dari Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Rabu (14/9/2016). (Istimewa)

Iduladha 2016 kali ini warga Desa Jlarem, Ampel, Boyolali merasakan

Solopos.com, BOYOLALI – Desa ini berada di ujung paling barat Boyolali dan merupakan desa tertinggi yang ada di Kecamatan Ampel, Boyolali. Desa Jlarem, namanya, merupakan desa yang berada di lereng Gunung Merbabu dan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Magelang dan Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Butuh waktu sekitar dua jam dari Boyolali Kota untuk mencapai desa tersebut, bisa melalui jalur Sampetan maupun Klero, Semarang. Masyarakat Desa Jlarem selama ini mengandalkan ekonomi dari hasil panen cabai dan tembakau. Meskipun hasil bumi bercukupan, namun masyarakat Jlarem tak bisa berkurban setiap Iduladha.

“Setiap musim panen lombok, harganya pasti jatuh. Panen tembakau juga sama, apalagi tahun ini, harga tembakau hanya Rp2.500/kg,” kata tokoh masyarakat setempat, Sunarno, 40, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (15/9/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Kondisi ekonomi warga dinilai sebagai salah satu latar belakang tidak pernah ada kurban di desa tersebut. Sedikitnya ada empat dukuh yang tidak pernah ada kurban, seperti Mongkrong, Sukodono, Ngaglik, Tegalrejo. “Saya sendiri juga belum pernah tahu seperti apa berkurban,” ujar dia.

Tahun ini, masyarakat Jlarem bisa bersuka cita karena Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali menggelontorkan bantuan sebanyak 20 ekor kambing kurban yang dikumpulkan dari sejumlah donatur, kepada masyarakat Desa Jlarem.

Bantuan diberikan kepada warga, Rabu (14/9/2016), dan dipusatkan di Dukuh Mongkrong, Grogolan, dan Ngaglik. Pokjaluh Kemenag mengajak warga di sejumlah dukuh untuk bersama-sama berkurban. “Ya, baru tahun ini kami bisa merasakan nikmatnya berkurban. Warga sangat senang sekali karena kalau tidak ada bantuan ya tidak ada kurban.”

Desa Jlarem adalah desa binaan Pokjaluh Kemenag Boyolali. Di desa tersebut, Kemenag rutin menggelar pengajian setiap Jumat Pon. Bantuan kambing kurban sebanyak 20 ekor kepada masyarakat Jlarem bertujuan menumbuhkan kesadaran dan cinta terhadap sesama muslim serta sebagai wujud taqwa kepada Allah SWT.

“Memang di Jlarem tidak pernah ada kurban. Meskipun dari sisi ekonomi mereka mampu untuk mulai berkurban, namun kesadaran berkurban belum terbangun,” ujar Kasie Bimas Islam Kantor Kemenag Boyolali, Mualim.

Dia berpesan kepada warga agar menumbuhkan rasa cinta terhadap ajaran Islam seperti dicontohkan dalam peristiwa kurban.
Selain memberikan bantuan kambing kurban, Kemenag Boyolali juga membagikan 100 paket sembako yang dikemas dalam kegiatan bakti sosial.

Ketua Panitia, Ali Munawar, menjelaskan bahwa bakti sosial dan bantuan kambing kurban adalah kali pertama diadakan oleh Pokjaluh Kabupaten Boyolali dan akan menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya karena kegiatan ini sangat berpengaruh dalam menambah keimanan warga.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini masyarakat tergugah kesadarannya untuk berkurban,” ujar Ali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya