SOLOPOS.COM - Sebuah balon terlihat di antara umat muslim yang bersiap melaksanakan salat Id di Lapangan Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (17/7/2015). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Iduladha 2015 kembali diwarnai perbedaan. Hal ini menunjukkan tidak adanya keseragaman kalender hijriah secara global.

Solopos.com, JAKARTA — Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengusulkan unifikasi kalender hijriah yang digunakan secara global dalam menetapkan hari besar umat muslim sehingga tidak ada lagi perbedaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan pihaknya terus mencari titik temu agar bisa merayakan hari besar Islam bersama pemerintah dan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya. Saat ini, Muhammadiyah menggagas penggunaan kalender hijriah secara global seperti kalender masehi.

“Ke depan kami akan menuju penggunaan kalender hijriah secara global. Akan tetapi, itu butuh proses yang tidak mudah karena kami belum menemukan titik temu. Saat ini, kalau ada perbedaan harus tetap saling menghargai,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Haedar Nashir menuturkan Muhammadiyah akan tetap merayakan Iduladha 2015 pada 23 September. Dia pun meminta semua pihak untuk menghormati perbedaan tersebut karena kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan hak konstitusional warga negara.

Dia juga meminta untuk tidak dipersulit dalam perizinan menggunakan fasilitas umum, seperti lapangan untuk melaksanakan salat Iduladha 2015. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, meminta pemerintah memberikan perhatian yang proporsional kepada umat muslim yang merayakan Iduladha pada 23 September 2015.

“Kami mengapresiasi beberapa daerah yang memberikan libur khusus pada 23 September 2015. Kalaupun daerah lain gidak dapat memberikan libur, kami berharap ada dispensasi untuk datang terlambat,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus mengimplementasikan jaminan negara kepada warga negaranya yang ingin melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya. Dia pun meminta seluruh pejabat pemerintahan dan swasta memberikan dispensasi khusus kepada pihak yang datang terlambat karena melaksanakan salat Iduladha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya