SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemudik dengan kereta api (JIBI/Solopos/Antara/Yustinus Agyl)

Iduladha 2015 yang mendekati akhir pekan membuat tarif transportasi naik.

Solopos.com, SOLO — Tarif jasa angkutan umum naik menyusul tingginya permintaan jasa transportasi pada libur Iduladha 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karyawan Agen Penjual Tiket Safari Dharma, Nawangsari, mengatakan penjualan hingga Rabu (23/9/2015) masih stabil. Menurut dia, belum ada lonjakan penjualan tiket.

Dia mengatakan Idul Adha biasanya tidak seramai Idul Fitri. Dia mengatakan dari 28 kursi yang tersedia, baru sembilan kursi yang terjual.

Namun dia menyampaikan biasanya pemesanan dilakukan secara mendadak atau last minute yang biasanya merupakan limpahan dari penumpang kereta api (KA). Namun permintaan tinggi biasanya untuk rute Solo-Jakarta sedangkan rute Solo-Denpasar-Mataram cenderung normal. Oleh karena itu, dia optimistis penjualan tiket Solo-Jakarta pada Sabtu-Minggu (26-27/9/2015) akan tinggi.

“Harga tiket naik untuk Sabtu-Minggu tapi hanya rute Solo-Jakarta, yakni dari Rp175.000 menjadi Rp195.000. Saat ini penjualan tiket belum banyak, tapi kami optimistis penjualan akan naik saat mendekati keberangkatan,” ungkap Nawang saat ditemui wartawan di tempat usahanya, Rabu (23/9/2015).

Permintaan tinggi juga terjadi untuk tiket maskapai penerbangan. District Manager Sriwijaya Air Area Solo, Taufik Sabar, menyampaikan permintaan tinggi baru terjadi untuk jadwal keberangkatan pada Minggu (27/9/2015) dengan rata-rata load factor lebih dari 75% dan diprediksi akan naik lagi. Dia memprediksi penjualan tinggi akan terjadi pada Minggu dan Senin (28/9/2015).

“Penumpang Solo itu biasanya last minute beli tiketnya jadi kami optimistis penjualan akan terus meningkat. Namun sampai saat ini, harga tiket tinggi baru terjadi untuk Minggu karena dipengaruhi permintaan. Meski begitu, kenaikan tidak terlalu tinggi,” jelas Taufik secara terpisah.

Dia mengatakan saat ini bisnis maskapai cenderung lesu jika dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut dia, kondisi ekonomi yang lemah dan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) membuat masyarakat menunda rencana bepergian. Oleh karena itu, apabila kebijakan tarif batas bawah (TBB) diturunkan menjadi 30% dari tarif batas atas (TBA) akan segeral diberlakukan untuk menarik lebih banyak penumpang.

Sales Representatif Citilink Solo, R. Cahyo Katon, menyampaikan penjualan saat ini cenderung stabil karena sejak Lebaran lalu, peminat maskapai yang melayani rute Solo-Halim Perdana Kusuma ini sangat tinggi. Menurut dia, jumlah load factor selalu lebih dari 90% dengan rata-rata harga tiket Rp525.000.

General Manager (GM) Garuda Indonesia Branch Office Solo, Supriyono, mengatakan dari Senin-Rabu (21-23/9/2015) load factor tinggi, yakni lebih 90%. Dia mengaku optimistis untuk long weekend Idul Adha ini masih stabil tinggi. Namun dia menyampaikan belum mengetahui jumlah load factor karena masih terus bertambah. Meski permintaan tinggi, tarif Garuda Indonesia cenderung normal. Bahkan tiket promo masih tetap diberlakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya