SOLOPOS.COM - Aktivitas jual-beli di Pasar Sapi Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (8/9/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Karanganyar mengungkapkan kenaikan harga sapi menjelang Hari Raya Iduladha 2014 ini menyentuh Rp2 juta per ekor.

Kenaikan itu dipicu oleh sejumlah peternak yang enggan menjual hewan ternak mereka menjelang Iduladha 2014, sementara permintaan meningkat. Alasan petani tidak menjual hewan ternak adalah karena mereka merasa belum membutuhkan uang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disnakkan Karanganyar, Sumijarto, mengatakan sejumlah peternak enggan menjual ternaknya pada Iduladha 2014 ini. Dia mengingatkan, dari ribuan peternak sapi di Bumi Intanpari, mayoritas berskala kecil atau rumahan.

“Kalau menilik dari jumlah sapi memang banyak. Tapi mereka [peternak] tidak mau menjual sapinya saat ini. Ditanya apa alasannya, ternyata belum butuh uang. Karena itu, harganya naik hingga Rp2 juta per ekor,” terang dia saat dijumpai Solopos.com di Jumantono, karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (14/9/2014).

Paling Dicari
Jenis sapi yang paling dicari konsumen saat musim kurban seperti sekarang ini, sambung dia, adalah jenis brahman berkulit cokelat. Selain itu alternatifnya adalah perenakan ongole (PO) dan limousin.

Sumijarto menambahkan sapi jenis limousin tak sebanyak PO dan brahman. Kendati begitu, sapi mahal itu masih banyak diburu warga.

“Limousin tidak banyak yang jual, tapi banyak yang mencari. PO paling banyak stoknya, tapi tidak banyak dicari karena berat di tulang. Sementara brahman stoknya tidak terlalu banyak dibanding PO,” urai dia.

Harga sapi jenis PO di pasaran saat ini menyentuh Rp15 juta hingga Rp17 juta per ekor, dengan berat sekitar 200 kilogram. Sementara itu, sapi jenis brahman umumnya dihargai Rp20 juta-Rp25 juta per ekor.

“Harga sapi jenis limousin menyentuh nilai Rp25 juta sampai Rp30 juta per ekor. Harga itu bisa lebih mahal kalau ukurannya lebih besar. Patokan harganya Rp60.000 per kilogram daging sapi hidup,” tuturnya.

Dikatakan lebih lanjut, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan harga sapi di pasaran. Selain itu, kesehatan ternak itu juga turut dipantau. Pasalnya, saat Iduladha tahun 2014 lalu, tim Disnakkan sempat menemukan cacing hati seusai sapi disembelih. Padahal saat mengecek kondisi kesehatan, tidak ditemukan ciri-ciri mengidap cacing hati.

“Deteksinya sulit. Baru ketahuan setelah sapi disembelih. Karena itu kami terus memantau,” pungkasnya, sambil menambahkan dalam waktu dekat menjelang Iduladha akan ada pelatihan bagi jagal hewan ternak se-Karanganyar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya