SOLOPOS.COM - Umat Islam melaksanakan salat Idul Adha 1437 H di Halaman Balai Kota Solo, Senin (12/9/2016). Salat Idul Adha 1437 H tersebut dipimpin imam Masjid Al Wustho Mangkunegaran, Muhammad Toha Mustofa Alhafidz, dengan khatib oleh Ketua Program Pasca Sarjana UNS, Furqon Hidayatullah. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Idul Adha 2016 kali ini warga Solo diajak meneladani ketakwaan Siti Hajar.

Solopos.com, SOLO – Seribuan umat Islam khusyuk mengikuti Salad Id yang digelar Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Solo di pelataran Balai Kota, Senin (12/9/2016) pagi. Jemaah dari berbagai wilayah, termasuk di antaranya Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, beserta sejumlah pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kota Solo, berbondong-bondong menjalankan Salat Idul Adha 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bertindak sebagai imam dalam salat tersebut adalah K.H. M. Thoha Musthofa Al Hafidz, sedangkan khatib Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah. Dalam ceramahnya, Furqon mengajak jemaah merenungkan keteladanan Siti Hajar dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Ketua Program Pasca Sarjana UNS ini mengawali tausiahnya dengan menceritakan kisah Nabi Ibrahin saat putranya Ismail masih dalam susuan Siti Hajar. “Ibrahin membawa anak dan istrinya ke Mekah dan membiarkan keduanya di sisi Ka’bah. Waktu itu kondisi Mekah belum mewah dan nyaman seperti saat ini. Tapi masih wilayah yang gersang dan tak berpenghuni,” tuturnya.

Furqon lantas melanjutkan riwayat Ibnu Abbas RA ini. Dikatakannya, Ibrahim lalu meninggalkan keduanya tanpa menengok ke belakang. Sang istri sempat menarik-narik jubahnya, namun Ibrahim tetap berjalan. Siti Hajar kemudian bertanya kepada Ibrahim apakah Tuhan yang menyuruhnya. Ibrahim mengiyakan.

Mendengar jawaban tersebut, sambungnya, Siti Hajar turut berkeyakinan Tuhan tidak akan meninggalkannya dan kembali ke tempat Ibrahim meninggalkannya. Ketika bertahan di sana dengan menyusui anaknya, air perbekalan milik Siti Hajar tandas.

Dia lalu mencari air dengan mendatangi bukit Shafa dan Marwa. Siti Hajar bukan hanya sekali mendatangi dari ujung sampai ujung bukit lainnya. Dia mendaki dan melemparkan pandangan barangkali bisa menjumpai orang di kedua bukit itu sebanyak tujuh kali.

“Cerita itu merupakan riwayat ibadah Sa’i. Dari kisah singkat itu bisa dimaknai Siti Hajar adalah pejuang yang luar biasa karena bertakwa kepada Allah. Berkat kerja keras, telaten, dan kesabarannya tujuh kali lipat, beliau bisa menghasilkan manusia paripurna seperti Ismail,” pesan Furqon.

Furqon juga menyampaikan teladan yang dari kisah Siti Hajar mengajarkan umat Islam agar senantiasa bersyukur, taat, kerja keras, konsisten, dan menjaga kesabaran. “Mudah-mudahan kita bisa mencontoh Siti Hajar yang begitu gigih meningkatkan ketakwaan,” kata dia.

Seusai melaksanakan Salat Idul Adha, secara simbolis Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyerahkan lima ekor sapi kurban dari Pemkot Solo kepada lima camat dan perwakilan takmir masjid/musala yang ditunjuk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya