SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Idul Adha 2016 kali ini kenaikan harga sapi di Boyolali Hanya Rp1,5 juta/ekor

Solopos.com, BOYOLALI – Pedagang sapi di Boyolali mengeluh karena peningkatan harga sapi menjelang Idul Adha tahun ini tidak naik signifikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jika pada tahun-tahun sebelumnya harga sapi bisa naik Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per ekor, namun sepekan sebelum Idul Adha tahun ini harga sapi hanya bisa maksimal Rp1 juta per ekor.

Ketua Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (Aspin) Boyolali, Suparno, menjelaskan dari sisi transaksi juga cenderung lebih sepi. “Mungkin karena faktor ekonomi global yang cenderung lesu. Harga sapi tidak naik signifikan transaksi juga hanya meningkat rata-rata 5%,” kata Suparno, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (3/9/2016).

Dia juga menyebut tidak banyak pedagang asal Jakarta yang mengambil sapi ke daerah-daerah. Pola transaksi juga lebih banyak datang langsung ke petani, kandang milik kelompok tani, atau langsung mendatangi sentra budidaya sapi seperti yang ad di Nogosari dan Andong. “Kalau tidak dapat barang bagus di tingkat petani, baru kemudian para pembeli ini berburu ke pasar,” ujar Suparno.

Pengurus Aspin Boyolali lainnya, Gunawan, menjelaskan peternak sapi yang tergabung dalam Aspin sedianya siap menyediakan sapi potong hingga ribuan ekor. Saat ini, jumlah anggota Aspin Boyolali tercatat sebanyak 800 orang. Dimana setiap peternak memelihara sapi potong 4- 6 ekor.

Namun, untuk pembelian sapi dari konsumen saat ini langsung ke masing-masing peternak. Setiap peternak rata- rata siap menjual sapi untuk kurban 2- 3 ekor dengan kisaran harga Rp 17 juta- Rp 20 juta/ ekor.

Bahkan, peternak di Aspin ada yang menyediakan sapi seberat 1 ton dengan harga hanya Rp 45 juta.

Di Pasar Hewan Sunggingan, harga harga sapi mengalami kenaikan rata-rata Rp1 juta/ekor.

Dengan kenaikan tersebut, saat ini rata-rata harga hewan sapi untuk kurban berkisar Rp17 juta hingga Rp20 juta/ekor. Sapi dengan harga tersebut paling banyak dicari pembeli untuk hewan kurban. Sapi dengan harga tersebut dinilai paling ideal untuk kurban termasuk untuk kalangan yang selama ini menggelar arisan sapi untuk kurban.

Sementara itu, jumlah pemotongan hewan kurban di Boyolali tahun ini diperkiraan bakal mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Seiring tingkat kesejahteraan masyarakat, biasanya jumlah hewan kurban meningkat setiap tahunnya,” ujar Kabid Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Bagyo Riyanto.

Tahun lalu, hewan kurban yang dipotong mencapai 8.000-an kambing dan 7.100-an sapi. Jumlah tersebut meningkat sekitar 400-an ekor dari tahun sebelumnya, yang mencapai 7.600 ekor kambing dan 6.700 ekor sapi.

“Tahun ini kami perkirakan juga meningkat dikisaran angka yang sama,” imbuh Bagyo.
Terkait tren menurunnya transaksi sapi, Bagyo juga mengakui kondisi ini apalagi kondisi tersebut begitu dirasakan pedagang di pasar hewan.

Saat ini, masyarakat maupun takmir masjid langsung membeli ke peternak. “Kalau beli di peternak, pembeli bisa sekaligus menitipkan hewan kurban itu sampai kemudian diambil pada hari H.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya