SOLOPOS.COM - Salah satu siswa MI Muhammadiyah Meger, Ceper, Klaten memberikan bumbu khusus pada satai yang dia bakar pada sebuah tungku, Rabu (16/10/2013). ( Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

 Salah satu siswa MI Muhammadiyah Meger, Ceper, Klaten memberikan bumbu khusus pada satai yang dia bakar pada sebuah tungku, Rabu (16/10/2013). ( Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)


Salah satu siswa MI Muhammadiyah Meger, Ceper, Klaten memberikan bumbu khusus pada satai yang dia bakar pada sebuah tungku, Rabu (16/10/2013). (
Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Aroma satai bakar tercium saat Espos memasuki halaman MI Muhammadiyah Meger, Kecamatan Ceper, Klaten, Rabu (16/10/2013). Puluhan siswa kelas I-VI tampak berkumpul di sepanjang teras madrasah setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berbagai macam peralatan memasak ada di teras tersebut, seperti panci, baskom, sendok, tungku, garpu dan gelas. Tidak ketinggalan sejumlah bumbu dapur, aneka sayuran dan buah-buahan juga sudah disiapkan.

Ekspedisi Mudik 2024

Ya, Rabu pagi itu 81 siswa MI Muhammadiyah Meger, Ceper mengikuti Lomba Life Skill Aneka Satai. Satai yang dilombakan yakni dari berbahan dasar daging kambing, sapi, kepel [dari tepung terigu], tempe gembus, jamur tiram dan bakso.

Kegiatan yang diselenggarakan madrasah setempat itu membagi 81 siswanya menjadi delapan kelompok. Mereka berlomba membuat satai dengan kemampuan mereka sendiri. Salah seorang siswa, Defy Amalia Khasanah, 10, tampak mengolesi daging dengan bumbu khusus. Bersama sepuluh rekannya, Defy tergabung dalam kelompok bernama Sapi. Mereka tampak berbagi tugas, ada yang membuat minuman, memotong sayuran, hingga menyalakan api dari arang yang telah disiapkan.

Kemudian, mereka menusukkan daging kambing, sapi, kepel, tempe gembus, jamur dan bakso pada sebuah tusuk satai yang terbuat dari bambu. Setelah itu, aneka satai tersebut dipanggang pada sebuah tungku berbahan bakar arang. Layaknya penjual satai profesional, mereka bergantian mengipasi daging yang telah ditaruh di atas bara api.

“Saat Idul  Adha saya sering membantu ibu memasak di rumah, jadi sudah biasa,” ujar Defy sambil mengipasi satai yang tengah dipanggang kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Namun demikian, dia mengaku baru kali pertama ini membuat satai dari bahan baku kepel, tempe gembus dan jamur. Biasanya, dia membuat satai dari daging kambing dan sapi. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat karena bisa menambah keterampilan dan melatih kekompakan.

Sementara, Kepala MI Muhammadiyah Meger, Siti Aisyah, mengatakan kegiatan tersebut sengaja digelar untuk melatih life skill siswa. Selain itu, kegiatan tersebut sengaja digelar untuk memaknai hari Raya Idul Adha Adha bagi umat muslim. “Adanya lomba ini juga bertujuan untuk melatih kekompakan dan leadhership,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Dalam lomba itu, daging dan peralatan memasak disiapkan sendiri oleh siswa, sedangkan madrasah membantu melengkapi kekurangan dari masing-masing kelompok. Nantinya, kelompok yang menang mendapatkan hadiah berupa sejumlah alat tulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya