SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Dinas Pertanian (Dispertan) Solo menemukan sejumlah hewan kurban yang tak layak konsumsi dan disembelih. Temuan petugas, terdapat hewan kurban yang matanya buta, sanglir (memiliki satu testis) dan scabies.

Berdasarkan hasil temuan, terdapat kambing yang dinyatakan buta di Kelurahan Kedunglumbu. Penyakit scabies juga terjadi pada kambing.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Hewan kurban itu harus sehat, tidak cacat. Kalau scabies termasuk sakit tidak boleh dipotong. Solusinya ya ditukar. Itu kan penyakit kulit, bisa menular pada manusia,” jelas tim Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban Dispertan, Bagus Sarwoko, saat ditemui di sela-sela sidak di Balai Kota, Selasa (15/10/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Bagus mengatakan pihak panitia kurban pada masing-masing masjid atau seseorang yang berkurban harus tegas untuk menukarkan hewan kurban yang tidak layak konsumsi lantaran terkena penyakit tertentu.

“Yang kami temui di lapangan juga ada binatang kurban terkena sakit mata. Kalau sakit mata kan harus diobati dulu,” paparnya.

Dia menerangkan saat ini belum menyimpulkan secara keseluruhan binatang kurban di Kota Solo yang terkena penyakit. Saat disinggung mengenai temuan cacing hati pada binatang, pihaknya belum bisa memastikan.
“Cacing hati itu tidak berbahaya pada manusia, tapi menjijikkan apabila dikonsumsi. Tapi harus hati-hati. Saat ini temuan terbanyak hewan yang sakit mata,” jelas dia.

Kepala Dispertan Solo, Wenny Ekayanti mengakui ada temuan hewan tak layak potong. Penemuan itu baru dilaporkan pagi pukul 09.00. Pasalnya untuk data keseluruhan, baru direkap beberapa hari ke depan.
Khusus untuk penemuan hewan yang tidak layak konsumsi, Wenny meminta panitia atau pembeli tegas mengembalikan untuk diganti hewan yang sehat.
Secara keseluruhan data di Kota Solo, tahun ini ada 6.000 kambing, domba dan sapi yang disembelih. Namun jumlah itu baru hari pertama.

“Biasanya sampai tiga hari ke depan, bisa mencapai 11-12.000 hewan kurban,” jelas dia.

Wenny menginstruksikan pada petugas di lapangan yang tersebar di lima kecamatan untuk mewaspadai temuan cacing hati pada hewan kurban. Pihaknya menyarankan untuk dibersihkan pada bagian daging hewan yang terindikasi cacing hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya