SOLOPOS.COM - Ratu Keroncong Waldjinah (JIBI/Solopos/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO– Idris Sardi meninggal dunia, Senin (28/4/2014). Kepergian violis berjuluk “Biola Maut”, Idris Sardi, yang tutup usia, Senin (28/4) pagi, mengejutkan banyak kalangan. Tak terkecuali bagi rekan sesama musisi yang pernah bekerjasama atau terlibat pertunjukan dengan maestro biola tersebut.

Salah satu kehilangan besar dirasakan penyanyi keroncong Waldjinah. Pelantun tembang Walang Kekek ini menyimpan banyak kenangan saat tampil bersama Idris Sardi di panggung musik pada awal 1990an.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Masih lekat dalam ingatan Waldjinah saat Idris menggesek biolanya dengan penuh penghayatan saat mengiringi penampilannya beberapa tahun silam. Idris kala itu tampil mengenakan kaus oblong, sarung, dan jas sebagai kostum andalannya.

“Dulu saya pernah tampil beberapa kali sepanggung dengan Pak Idris, terakhir dalam rangka Hari Kartini. Pak Idris main biola dengan sarung, sementara saya menyanyi,” kata Waldjinah, saat ditemui di rumahnya di Jl. Parang Cantel No 31, RT 004/RW 002, Kelurahan Mangkuyudan, Kecamatan Laweyan, Solo, Senin (28/4) siang.

Penyanyi yang sedang dalam masa penyembuhan ini mengenang Idris Sardi sebagai sosok yang idealis di panggung musik, namun humoris dalam pergaulan. “Kalau pas memimpin anak buahnya di orkestra beliau sangat disiplin. Tapi giliran ketemu teman, dia humoris sekali dan suka bercanda,” jelasnya.

Menurut Waldjinah, tak banyak musisi muda yang mampu menyaingi Idris Sardi soal penghayatan dalam memainkan alat musik. “Idris kalau main dihayati sungguh-sungguh sampai menahan napas. Musisi sekarang memang pintar memainkan biola, tapi penghayatannya tidak seperti beliau. Idealismenya di musik luar biasa,” kenangnya.

Waldjinah bersama Idris Sardi sebelumnya akan menggelar pementasan kolaboratif mereka di Malaysia pada 1996 lalu. Namun rencana tersebut urung dilakukan karena maestro biola tersebut membatalkan agendanya karena ada keperluan lain.

Sementara penyanyi Orkes Bintang Surakarta, Nuning Darmono, mengatakan dirinya juga menyimpan kenangan tersendiri pada mendiang Idris Sardi. Istri musisi jaz almarhum Darmono ini mengungkapkan suaminya kerap bercerita soal kebiasaan unik Idris yang gemar membawa cabai di saku jasnya.

Darmono bersama Idris Sardi sempat tergabung dalam band Eka Sapta yang populer di masa 1960an. Band ini juga menaungi musisi lain diantaranya Mus Mualim, Bill Saragih, dan Bubi Chen.

 

“Almarhum suami saya dulu kerap bercerita kalau Pak Idris hobi makan pedas. Saku jasnya berisi cabai rawit. Orangnya memang terkenal idealis kalau soal musik,” pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya