SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

BANTUL-Pendapatan tiket laga kandang Persiba mengalami peningkatan musim ini dibandingkan musim sebelumnya.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

 

Namun, hal ini tidak menyurutkan niat manajemen Laskar Sultan Agung untuk meminta keringanan pajak hiburan kepada Pemkab Bantul.

 

Sekretaris Persiba Bantul Wikan Werdho Kisworo berdalih dengan kondisi kompetisi yang tidak jelas, membuat pihaknya kesulitan finansial.

 

Selain harus menanggung biaya operasional sebesar Rp50 juta, kata pria berkepala plontos ini, Persiba juga harus menanggung biaya akomodasi  lima orang perangkat pertandingan.

 

“Selama ini kan memang biaya akomodasi itu ditanggung PT LPIS, tapi pasca kongres lalu, LPIS tak lagi menanggung biaya itu,” akunya, Senin (1/4/2013).

 

Menurut Wikan jika dibandingkan musim lalu, pendapatan musim ini mengalami kenaikan. Dari dua laga kandang terakhir, yakni melawan PSLS dan Persija, pendapatan kotor yang diperoleh mencapai Rp238 juta.

 

“Lawan PSLS kami mendapatkan Rp103 juta, sedangkan ketika lawan Persiraja, penjualan tiket mencapai Rp135 juta,” bebernya.

 

Ia mengakui peningkatan pendapatan itu merupakan hasil dari kenaikan harga tiket Stadion Sultan Agung  yang mulai diberlakukannya musim ini. Sedangkan daru jumlah penonton yang datang tidak banyak mengalami peningkatan.

 

Terpisah, Bendahara Persiba  Yulianto  membenarkan bahwa pihaknya telah melayangkan surat permohonan keringanan pembayaran pajak.

 

Berdasarkan Perda No.10/2007, besaran biaya pajak yang dikenakan pada Persiba Bantul adalah sebesar 15% dari pendapatan bersih laga home.

 

“Jadi nominalnya memang tidak tentu, tergantung pendapatan. Biasanya kami langsung membayar usai pertandingan,” jelasnya.

 

Langkah pengajuan surat permohonan, masih kata Yuli, didasarkan pertimbangan beban kepada tim.



 

Selama ini, manajemen menurut Yulianto,  beban pajak sebenarnya tidak membebani tim. Hal itu lantaran besarannya pun tidak begitu signifikan.

 

“Karena setahu kami, ada beberapa tim daerah lain yang mengajukan pembebasan. Kalau kami tidak, kami sadar pajak itu juga untuk kemajuan daerah Bantul,” ucapnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya