SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau Covid-19. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo menyebut pengendalian pandemi Covid-19 harus bertumpu pada tiga pilar utama. Yakni akselerasi percepatan vaksinasi dan penguatan testing, tracing dan treatment (3T) disokong masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Pernyataan ini diungkapkan Ketua IDI Sukoharjo, Arif Budi Satria, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (12/8/2021). Arif menyebut percepatan vaksinasi dan penguatan 3T merupakan tanggungjawab pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Instansi terkait harus menggenjot capaian vaksinasi dan upaya 3T demi memutus mata rantai penularan Covid-19. Kedua pilar itu harus didukung kedisplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

“Ketiga pilar utama itu harus sinkron untuk mengatasi pandemi Covid-19. Tak bisa berdiri sendiri. Harus bergerak bersama-sama untuk mengendalikan pandemi Covid-19,” kata dia, Kamis.

Baca juga: Kisah Pilu Daniel Kenzo, Bocah Grogol yang Jadi Sebatang Kara karena Covid-19

Dokter spesialis bedah di sejumlah rumah sakit di Soloraya itu menyampaikan pemerintah harus menggenjot capaian vaksinasi. Dengan target sasaran beragam kelompok masyarakat. Pemerintah dibantu TNI-Polri didorong untuk mengoptimalkan sentra-sentra vaksinasi yang tersebar di sejumlah lokasi.

Upaya penguatan tracing dan testing dilakukan terhadap kontak erat pasien positif terutama di kawasan permukiman penduduk. “Untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 butuh dukungan seluruh pihak. Dalam waktu dekat, pengurus IDI Sukoharjo bakal berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo. Untuk membahas penanganan pandemi Covid-19,” ujar dia.

Baca juga: Keren! Polisi Wonogiri Blusukan Serahkan Bantuan Beras ke Warga

Kasus Harian Covid-19 Sukoharjo

Sukoharjo masih bertahan sebagai daerah dengan tingkat risiko penularan tinggi atau zona merah. Kasus harian Covid-19 baik dengan gejala maupun tanpa gejala fluktuatif. Sedangkan angka kematian Covid-19 belum turun secara total. Hampir setiap hari ada penambahan pasien positif yang meninggal dunia. Jumlah kumulatif pasien positif yang meninggal dunia per 11 Agustus sebanyak 729 orang.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan pasien positif tanpa gejala dan bergejala ringan diminta untuk menjalani isolasi terpusat di Medical Education and Research Center (MERC) RS UNS Kartasura dan Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Hal ini salah satu upaya untuk mencegah transmisi penularan dalam satu keluarga.

Baca juga: 16 Orang Sembuh, Tersisa 3 Warga Warga Polanharjo Klaten di Asrama Haji Donohudan

Selain itu ketersediaan obat, vitamin, dan oksigen juga menjadi faktor penunjang untuk mempercepat penyembuhan pasien positif Covid-19 di Sukoharjo. Pemkab Sukoharjo membagikan 7.000 meter kubik oksigen kepada para pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah dan puskesmas pada beberapa hari lalu.

“Beragam upaya dilakukan untuk menekan persebaran pandemi Covid-19. Kerja keras pemerintah harus didukung tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya