SOLOPOS.COM - Pemakaman PDP virus corona di TPU Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (14/4/2020) malam. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyebut jumlah pasien yang meninggal terkait virus corona (Covid-19) di Indonesia angkanya mencapai 1.000 orang.

Angka tersebut sudah termasuk pasien terkonfirmasi positif corona maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Imbas Corona: Gaji Pemain, Pelatih, & Manajer Arsenal Dipotong

"PDP yang meninggal belum masuk dalam laporan kematian. PDP yang meninggal oleh rumah sakit dilaporkan juga sebagai kematian perawatan Covid-19, dimakamkan sesuai prosedur Covid. Hasil pemeriksaan belum keluar bahkan sempat diperiksa," ujar Daeng, sebagaimana dikabarkan Detik.com, Sabtu (18/4/2020).

Dengan angka pasien meninggal terkait corona yang lumayan tinggi, Daeng menilai pemeriksaan tes swab Covid-19 di Indonesia kurang cepat.

Ramadan Tiba, Pedagang Takjil di Karanganyar Dilarang Berjualan di Pinggir Jalan

"Kurang cepat pemeriksaannya sehingga yang mati dalam status PDP belum keluar hasilnya malah tak sempat diperiksa. Ini pentingnya testing perlu diperluas dan dipercepat prosesnya seperti yang disampaikan presiden," lanjutnya.

Humas PB IDI, Halik Malik ikut menerangkan bahwa data yang dipaparkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona di Indonesia belum menggambarkan keadaan nyata kasus Covid-19 di Indonesia. Maka dari itu, IDI meminta kepada pemerintah untuk transparan dalam menyampaikan data kasus positif maupun pasien yang meninggal terkait corona.

Sektor Properti Jadi Salah Satu Penyumbang Terbesar dalam Investasi

"Memang sejak awal IDI mendoron supaya data yang terpapar Covid ini termasuk petugas medis, tenaga kesehatan, dokter itu perlu diketahui jumlahnya yang tertular Covid-19. Berapa yang dirawat, berapa yang wafat karena Covid," tambah Halik.

Pertanyakan Data IDI

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintahan Penanganan Virus Corona Indonesia Achmad Yurianto mempertanyakan data yang didapat oleh IDI terkait pasein meninggal yang berhubungan dengan corona.

Berulah, 9 Napi Asimilasi Jateng Dipenjara Lagi, Termasuk di Solo

"Dia [IDI] dapat data dari mana? Kalau data dari saya kan jumlahnya konfirmasi positif. Apakah semua orang yang meninggal harus Covid? Kalau enggak Covid enggak boleh meninggal? Enggak, kalau di saya itu data yang konfirmasi Covid saja. Kalau data yang bukan Covid juga ada datanya. Tapi yang saya umumkan cuma data Covid," jawab lelaki yang akrab disapa Yuri ini, Minggu (19/4/2020).

Disinggung mengenai data kematian PDP, Yuri mengaku mempunyai data tersebut. Bahkan, setiap data ia laporkan kepada WHO. "Ada [data], yang saya umumkan itu sama dengan apa yang saya laporkan ke WHO," tandasnya.

Ada Peran Mantan Pemain Persis Solo dalam Kesuksesan Kiper Ajax Amsterdam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya