SOLOPOS.COM - Atlet ASEAN Para Games 2011 saat memasuki bus khusus di kompleks Stadion Manahan, Solo, Senin (12/12/2011). (Dok/Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)


Atlet ASEAN Para Games 2011 saat memasuki bus khusus di kompleks Stadion Manahan, Solo, Senin (12/12/2011). (Dok/Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Solo merespons positif usulan hibah bus eks-ASEAN Para Games (APG) diplot untuk transportasi kaum difabel.  Pemkot memandang opsi bus difabel lebih realistis dibanding pilihan lain seperti bus sekolah dan pariwisata.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Diberitakan sebelumnya, Pemkot mendapat lampu hijau dari Pemprov Jawa Tengah ihwal permohonan hibah tiga bus eks-APG. Bus bermerek Hyundai itu direncanakan menjadi bus sekolah atau bus pariwisata.  Di lain pihak, kalangan DPRD dan difabel memandang bus berkonsep low deck itu lebih cocok diarahkan sebagai bus difabel.

“Boleh-boleh saja [dijadikan bus difabel], tidak ada persoalan. Toh kota ini juga dikenal pusat rehabilitasi,” ujar Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat ditemui wartawan di Loji Gandrung, Minggu (24/2/2013).

Walikota menjelaskan, seluruh opsi pemanfaatan bus eks-APG akan dikaji lebih mendalam setelah bantuan itu resmi diberikan. Dirinya akan meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) mengkaji detail untung rugi tiap opsi.  Meski demikian, Rudy mengakui alternatif bus difabel lebih realistis dibanding dua alternatif lain. Dia mencontohkan, modifikasi bus APG menjadi bus pariwisata semodel Werkudara bakal membutuhkan dana cukup besar.

“Bahkan mungkin bisa melebihi harga Werkudara,” ucapnya.

Kawal Bus

Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, mendukung hibah bus eks-APG menjadi bus difabel. Menurutnya, tak hanya kaum difabel saja yang diuntungkan dengan pilihan ini. Yosca menilai sektor pariwisata juga bisa ikut terkerek dengan keberadaan bus tersebut.

“Di Indonesia belum ada kota yang menyediakan bus khusus difabel. Ini menjadi nilai lebih untuk pengembangan wisata bagi difabel.”

Terkait sejumlah kendala seperti bodi bus yang tidak ramah dengan persimpangan di Solo pun bakal dicari solusi.

“Dishubkominfo siap mengawal perjalanan bus seperti yang dilakukan saat APG kemarin. Persimpangan memang perlu di-clear-kan agar bus bisa lewat.”

Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, mengatakan penyediaan bus difabel selaras dengan Perda Difabel yang dimiliki Kota Bengawan. Dia mengungkapkan, salah satu hambatan difabel berekreasi lantaran ketiadaan transportasi penunjang. Ihwal alternatif lain seperti untuk bus sekolah dan pariwisata, pihaknya memilih menunggu kajian Pemkot.

“Dua itu kami belum bisa komentar. Namun kalau untuk difabel, kami pastikan cocok. Ide awal bus APG kan memang untuk itu.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya