SOLOPOS.COM - Aburizal Bakrie (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA–Arah koalisi Golkar masih belum jelas. Setelah makin tak jelasnya nasib pencapresan Aburizal Bakrie (Ical), kini muncul dukungan agar Golkar mendukung Jusuf Kalla (JK). “Saya berbicara sebagai kader, kenapa tidak beri dukungan kepada Pak JK?” kata Poempida dalam diskusi ‘Pasca Real Count: Kemana Arah Parpol?’ di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/5/2014).

Poempida mendorong agar partainya mendukung duet Jokowi-JK. Menurut dia, duet Jokowi-JK bisa menang telah di Pilpres 2014. “Ini bisa kemenangan telak untuk pasangan Jokowi-JK,” ucapnya.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Pada kesempatan itu, politisi muda Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini status Ical masih sebagai capres Golkar. Kondisi yang dihadapi Ical saat ini seperti yang dialami oleh JK saat menjabat sebagai Ketum Golkar pada tahun 2009.

“Pak JK saat itu ditinggal sebagai oleh beberapa elite. Ini mirip saja, tinggal outputnya seperti apa,” terangnya sebagaimana dikutip Detik.

Sementara itu  Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto mengatakan pelaksanaan Rapimnas Golkar yang terus diundur bisa membuat peluang Golkar untuk berkoalisi dengan partai potensial, seperti Gerindra akan gagal.

“Tanggal 18 Mei sangat diujung masa pendaftaran. Jika Golkar tidak mengambil langkah cepat, bisa jadi akan ketinggalan kereta ,” ujar Heri pada Diskusi Politik Pasca Real Count di Jakarta, Minggu.

Heri mengatakan, Sebelumnya, Rapimnas Golkar dijadwalkan akan berlangsung pada 12 Mei, kemudian diundur hingga 15 Mei, dan dijadwalkan akan berlangsung pada 18 Mei, atau bertepatan dengan hari pertama pendaftaran Capres dan Cawapres oleh para partai politik. Adapun dalam Rapimnas tersebut baru akan dipastikan keputusan koalisi dan bakal Capres atau Cawapres yang akan diusung Golkar. Sehingga, Partai Golkar ditakutkan akan ditinggal dengan partai-partai lain yang akan menggelar putusan koalisi jauh sebelum hari itu.

Apalagi, Partai Amanat Nasional (PAN) telah setuju berkoalisi dengan Gerindra. Meskipun, koalisi tersebut belum sah karena Ketua Umum kedua partai belum mentandatangani surat perjanjian.

Menanggapi hal tersebut, Politisi Golkar Poempida Hidayatullah mengatakan tidak khawatir setiap kemungkinan masih ada hingga saat terakhir.

“ Selama ini, kami terus membicarakan kemungkinan-kemungkinan koalisi, namun tetap Rapimnas yang menentukan. Rapimnas itu sangat cair, hebat sekali jika ada pengamat yang bisa tepat mengnanalisa apa yang terjadi nanti, karena setiap kemungkinan bisa saja terjadi, “ujar Poempida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya