SOLOPOS.COM - Ilustrasi dinginnya hubungan suami istri (Magforwomen.com)

Ibu tiri di Situbondo akan ditinggalkan suaminya lantaran si istri itu kerap menyiksa anak tirinya.

Madiunpos.com, SITUBONDO – Seorang suami di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Fauzi, akan meninggalkan istri barunya demi sang anak. Penyebabnya, istri barunya itu tak memiliki rasa sayang kepada anak Fauzi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kejadia ini bermula ketika Fauzi mendapatkan laporan dari kepolisian bahwa anaknya telah diselamatkan dari kebiadapan ibu tirinya, Fatimah, 42. Fauzi kian emosi setelah mendengar pengakuan anaknya bahwa ibu tirinya tak hanya menyiksanya, namun juga pernah memintanya meminum air kencingnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Atas kejadian itu,  kini Fauzi tidak lagi tinggal di rumah Fatimah, di Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih. Fauzi mengajak anaknya pulang ke rumah asalnya, di Desa Sumberanyar, Situbondo.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih karena telah menyelamatkan anak saya. Saya tentu akan lebih memilih anak dari pada istri. Anak tetaplah anak, dari darah daging saya sendiri. Tidak ada bukunya seperti ikatan suami terhadap istri,” tegas Fauzi kepada wartawan, Jumat (10/4/2015).

 

Sementara itu, Fauzi sendiri datang ke Mapolres Situbondo, dalam rangka dimintai keterangannya sebagai saksi atas kasus penganiayaan yang dilakukan Fatimah terhadap anak tirinya. Dia dimintai keterangan di ruang penyidik Satuan Reskrim Polres Situbondo.

 

“Ayahnya dimintai keterangan sebagai saksi. Sedangkan terlapor sendiri akan kami panggil secepatnya. Yang jelas, kami masih masih menyelidiki kasus dugaan kekerasan terhadap anak di bawah umur ini,” tandas Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto.

Sebelumnya, gara-gara minta telur goreng untuk lauk makannya, seorang bocah 8 tahun di Situbondo jadi korban penganiayaan ibu tiri. Tak hanya menganiaya, si ibu tiri yang bernama Fatimah, 42, konon juga tega menyekap korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SDN, di dalam rumahnya di Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih, pada Rabu (8/4/2015) lalu.

Aksi penganiayaan dan dugaan penyekapan ini dibongkar aparat kepolisian, setelah menerima pengaduan dari pihak sekolah. Saat didatangi polisi, korban dalam keadaan telanjang di dalam rumahnya. Terdapat sejumlah luka lecet dan luka memar di tubuh korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya