SOLOPOS.COM - Farida Retno dengan komputer yang menemaninya usahanya. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kemajuan teknologi informasi bisa dimanfaatkan menjadi peluang usaha, seperti yang dilakukan warga Dusun Sumberejo, Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Gunungkidul. Hal itulah yang dilakukan Farida Retno.

Lewat jejaring sosial facebook, dia bisa mendapatkan pesanan. Tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga mancanegara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Padahal dia hanya bekerja dibalik ruangan yang berukuran sekitar 4×4, pojok Dusun Sumberejo, Desa Ngawu, Kecamatan Playen.“Kerjaan kami memang sehari-hari begini di dalam ruangan,” ucap Farida, saat ditemui Harian Jogja, beberapa waktu lalu.

Bersama tujuh karyawan yang semuanya warga Desa Ngawu, Kecamatan Playen, perempuan kelahiran 1 Juli 1983 ini menjalankan usaha jualan busana muslim. Untuk pemasaran dia memilih melakukan secara online.

Tidak heran pelanggannya pun bukan hanya warga Gunungkidul, melainkan dari berbagai daerah termasuk sejumlah negara. “Kemarin baru kirim ke Kanada, Suriname, Taiwan, Thailand, Filipina dan Hong Kong,” papar Farida.

Hampir setiap bulan minimal 4-6  kali, toko busana muslim Farida mengirim pesanan ke luar negeri. Dia berhasil meraup omzet tiap bulan berkisar Rp50 juta-Rp55 juta.

Hasil yang cukup besar untuk ukuran toko yang berlokasi di pedalaman. Namun dengan kecanggihan teknologi yang mampu menembus batas ruang hal itu terjadi. Farida sudah membuktikannya. Ibu rumah tangga yang memiliki dua anak ini bukanlah lulusan sarjana.

Farida lulusan salah satu SMK di Wonosari, dia memang senang berbisnis. Dia sempat bekerja di salah satu Pabrik di Jakarta, namun 2009 lalu akhirnya pulang. Bosan tanpa ada kegiatan, dia mulai membuka toko alat tulis depan rumahnya. Lalu sedikit demi sedikit berjualan busana muslim.

Namun karena lambat lakunya, iseng-iseng dia mencoba menawarkan lewat facebook. Situs jejaring sosial satu-satunya yang Farida bisa akses karena dia tidak mengerti dunia internet. “Ada yang minta fotoin baju yang saya tawarkan. Fotonya juga pake foto telepon selular kemudian saya upload, lama-lama banyak yang pesan,” cerita Farida.

Karena banyak pesanan dia Farida kemudian mengganti akun facebooknya dengan nama toko. Dia upload contoh-contoh busana muslim sebanyak-banyaknya hingga pesanan semakin deras. “Ada beberapa pesanan yang tertunda karena barangnya tidak ada,” ujar Istri dari Ismir Hamid ini.

Untuk stok busana hanya lokal dari Jogja dan Solo. Dalam seminggu Farida mengirim pesanan melalui paket pos sebanyak dua kali.

Meski awalnya sempat mendapat komplain dari pemesan karena tidak sesuai dengan pesanan, lama-kelamaan dia menjadi terbiasa. Hal ini malah membuat farida lebih teliti dalam berbisnis usaha jualan busana muslim online. Tidak hanya online Farida juga menyediakan busana muslim secara offline di tokonya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya