SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo, terkonfirmasi positif corona. Wanita berusia 50-an tahun itu diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar Kota Solo.

Wanita tersebut menjadi pasien ke-17 di Solo dan dirawat di RSUD dr Moewardi. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menduga kasus ini merupakan transmisi lokal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sepertinya lokal, tapi belum pasti, ya. Karena kami masih melakukan tracing,” terang Ahyani kepada Solopos.com, Sabtu (25/4/2020).

Ahyani menambahkan, ibu rumah tangga asal Mangkubumen tersebut merupakan PDP yang naik kelas menjadi pasien positif. Ini merupakan kasus pertama ada pasien positif corona di Kelurahan Mangkubumen.

“Dia pasien dalam pengawasan (PDP) yang naik kelas. Ini kasus pertama di Mangkubumen. Keluarga langsung kami monitor dan menjadi orang dalam pemantauan (ODP),” sambung dia.

Siswa Solo Belajar di Rumah Sampai Lebaran 2020, Jangan Keluyuran!

Dugaan Transmisi Lokal

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan untuk memperkuat dugaan transmisi lokal, pihaknya bukan hanya mengecek riwayat bepergian pasien. Tetapi juga siapa saja yang pernah berkontak.

Ning, sapaan akrabnya mengatakan kasus ibu rumah tangga positif corona di Mangkubumen merupakan yang kedua di Solo

“Siapa tahu ibu tersebut pernah menerima tamu dari luar kota, atau dia pergi ke suatu tempat lalu ketemu orang lain yang tanpa gejala dan tertular. Kasus Mangkubumen adalah kasus kedua pada ibu rumah tangga setelah Gilingan,” jelasnya, saat dihubungi Solopos.com.

Mengetahui ada dua kasus yang diduga transmisi lokal, Dinkes Solo pendalaman lokus tracing, termasuk menanyai anggota keluarga dalam satu rumah. Bukan tidak mungkin, keduanya tertular dari orang terdekat yang tidak memiliki gejala (OTG).

Pertama! 1 Pasien Positif Covid-19 Boyolali Meninggal

“Rentang selama 14 hari ke belakang itu kami perdalami betul. Karena untuk menyebut ada transmisi lokal harus ada penularan dari generasi kedua ke generasi ketiga,” ungkap dia.

Sementara, data kumulatif hingga Sabtu, jumlah PDP yang sebelumnya 97 orang naik jadi 101 orang. Dari jumlah itu, 22 orang di antaranya dirawat inap, 16 meninggal dunia, dan sisanya sembuh.

Sedangkan jumlah ODP mencapai 456 orang, dengan perincian dua orang rawat inap, 75 orang rawat jalan, 77 dalam pemantauan, dan 379 lainnya selesai pemantauan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya