SOLOPOS.COM - Kejanggalan kematian mahasiswi di Mojokerto. (Suara.com)

Solopos.com, MOJOKERTO — Ibunda Novia Widyasari, mahasisiwi Universitas Brawijaya yang bunuh diri di kuburan ayahnya meminta kasus kematian anaknya tidak dibesar-besarkan. Dia menerima kepergian sang anak yang diduga meminum racun itu sebagai musibah meski polisi telah menahan satu anggota Polres Pasuruan, Bripda Randy Bagus, terkait kematian Novia.

Bripda Randy Bagus ditahan karena diketahui memaksa Novia melakukan aborsi sebanyak dua kali. Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengatakan korban NWR dan Bripda Randy Bagus diketahui merupakan sepasang kekasih sejak 2019.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Slamet menuturkan keterkaitan antara korban NWR dengan Bripda Randy Bagus ditemukan berdasarkan hasil kerja Tim Gabungan Reserse Polda Jawa Timur maupun Polres Mojokerto dan Polres Pasuruan.

Baca juga: Polda Jatim Tahan Bripda RB Terkait Bunuh Diri Novia Widyasari

Menurutnya, korban NWR berkenalan dengan Bripda Randy Bagus pada Oktober 2019. Kala itu, ujarnya, korban dan Bripda Randy Bagus bertemu di acara launching sebuah distro baju di Malang. Korban dan Bripda Randy Bagus kemudian bertukar nomor handphone. Setelah beberapa lama menjalin komunikasi, mereka memutuskan untuk berpacaran.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Bripda Randy Bagus diketahui telah memaksa korban NWS melakukan aborsi sebanyak dua kali ketika mereka berpacaran.

“Korban selama pacaran, yang terhitung mulai bulan Oktober 2019 sampai bulan Desember 2021 melalukan tindakan aborsi bersama [Bripda Randy Bagus] yang mana dilakukan pada bulan Maret tahun 2020 dan bulan Agustus 2021,” terang Wakapolda Jatim.

Seperti diketahui, korban NWR yang berusia 23 tahun ditemukan tewas akibat bunuh diri di samping makam ayahnya yang terletak di area makam di Dusun Sugian, Desa Japan, Kecamatan Suko, Kabupaten Monokerto, Jawa Timur.

Baca juga: Kasus Novia Bunuh Diri, Ini Pengakuan Ibunya

Tanggapan Ibu Novia

Meski demikian, ibunda Novia justru tidak ingin masalah ini dibesar-besarkan. Dia menyampaikan permohonan maaf atas nama anaknya dalam video yang diunggah di akun Twitter @rajatikam_.

“Saya mamanya Novia. Saya ingin mohon maaf atas semua kesalahan anak saya. Ini adalah kejadian yang di luar nalar saya, di luar kemampuan saya, dan saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan di Twitter maupun [media] apapun,” ucap ibu Novia, dikutip pada Minggu (5/12/2021), seperti dikabarkan Bisnis.com.

Dia menyebutkan bahwa sang anak sempat mengalami depresi. Sebagai orang tua, dia pun mendampingi Novia Widyasari untuk pergi berobat sebelum akhirnya bunuh diri.

“Memang anak saya ini depresi. Pada tanggal 29 November, hari Senin itu saya bawa ke RSJ. Di RSJ itu memang dinyatakan dia ini stres, depresi. Di sana diberikan obat oleh dokter jiwa dan memang anaknya ini sudah tertekan sekali dan sangat berat,” lanjutnya.

Baca juga: Mahasiswa dan Selebgram PTN di Malang Minum Racun di Kuburan Ayahnya

Ibunda Novia juga mengaku sudah berulang kali mencegah anaknya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Sampai akhirnya jasad Novia ditemukan di makam ayahnya. Mahasiswi Universitas Brawijaya Malang itu diduga minum racun untuk mengakhiri hidupnya.

“Berkali-kali saya sudah mencegah untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Sampai kemarin ditemukan di atas makam ayahnya itu sudah [dalam] kondisi meninggal dunia. Dan memang di samping jenazah anak saya itu ada cairan yang ada mengandung racun mungkin, sudah dibawa oleh pihak kepolisian,” ucap ibu Novia.

Baca juga: Misteri Gunung Semeru: Paku Bumi Jawa Ditancapkan Para Dewa

Ibu Novia juga menegaskan tidak ingin jasad anaknya diautopsi. Dia menerima hal tersebut sebagai musibah dan tidak ingin membesarkan masalah ini.

“Dari situ memang saya tidak bersedia untuk anak saya diotopsi ataupun dilakukan tindakan lain, karena memang ya sudahlah ini musibah keluarga saya. Jadi, saya sudah tidak ingin membesar-besarkan lagi masalah ini. Saya hanya ingin doa dari panjenengan [Anda] semuanya agar anak saya diampuni. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya