Solopos.com, SOLO -- Ibu muda di Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, SR, 24, yang ditemukan meninggal diduga gantung diri di tempat tinggalnya, Kamis (11/6/2020), baru empat bulan yang lalu melahirkan.
Kapolsek Jebres Kompol Suharmono saat dijumpai wartawan mengatakan berdasarkan keterangan pihak keluarga, ibu muda yang meninggal di Jagalan itu memiliki seorang anak pertama yang berusia empat bulan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun, lanjut dia, usai melahirkan korban tidak mau menyusui bayinya.
Kelaparan, Monyet Taman Balekambang Solo Serbu Permukiman Warga
Suharmono menerangkan ibu muda itu tinggal di kediaman mertuanya namun hubungan keluarga itu berjalan dengan baik. Sementara itu, suami SR saat ini merantau ke Jakarta.
"Semula mertua korban TR hendak Salat Subuh sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu TR sempat mengecek kamar korban. Saat itu korban masih tertidur bersama anaknya. Kemudian sekitar pukul 06.00 WIB mertua korban melihat korban tidak ada di kamar hanya sebuah guling yang diselimuti," papar dia.
Ingkar Janji Tak Belikan Rokok, Kakak Dibacok Adik Kandung
Lantas, mertua korban segera mengecek ke lantai dua dan mengetahui ibu muda itu sudah meninggal dunia. Korban gantung diri menggunakan kain jarik berwarna cokelat.
Lantas, orang tua dan tetangga segera melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan sedangkan keterangan keluarga hanya depresi. Kalau dugaan hanya depresi usai melahirkan," papar dia.
Menerima Musibah
Kapolsek menyebut pihak keluarga juga sudah menerima terkait meninggalnya ibu muda itu sebagai musibah.
Diberitakan, SR ditemukan meninggal dunia dalam kondisi menggantung, Kamis sekitar pukul 06.15 WIB. Korban gantung diri diduga menderita depresi berat usai melahirkan anak pertamanya.
Update Virus Corona Dunia: Duh! Indonesia Naik Peringkat
Tindakan bunuh diri bisa dicegah. Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri sendiri yang punya kecenderungan bunuh diri.
Hubungi hotline Kementerian Kesehatan di nomor 1500-567 yang aktif selama 24 jam.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental lainnya bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau RSJ terdekat.