SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jombang— Heri Susanto, 22, warga Dusun Jatirejo, Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, harus menjalani hidup dalam pasungan. Sudah hampir tiga tahun ini Heri di rantai keluarganya di sebuah rumah kosong di belakang pekarangan.

Diketahui, pemuda berambut lurus ini menderita gangguan jiwa. Ia kerap mengamuk serta meresahkan warga sekitar. Warga menduga, gangguan jiwa yang diderita Heri itu disebabkan oleh keluarganya yang tidak harmonis.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Ibunya, yakni Sumilah sudah bertahun-tahun menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Malaysia. Hingga kini Sumilah tak kunjung pulang. Sedangkan ayahnya, Khairidin, hanya seorang buruh tani.

Di ruangan kosong belakang rumahnya, Heri hanya duduk dengan pandangan kosong. Sebuah rantai besi yang nyaris karatan melingkar di kaki kirinya. Sehari-hari anak pasangan Khairidin–Sumilah ini terpaksa menjalani hidup, termasuk makan dan buang air di tempat tersebut.

Awalnya, Heri dibiarkan bebas berkeliaran oleh kedua orang tuanya. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Lantaran sering mengamuk dan merusak rumah warga sekitar, Heri akhirnya dipasung. “Karena sering mengamuk, dia saya pasung sekitar tiga tahun ini,” kata Khairidin, orang tua Heri, Sabtu (5/6).

Keluarga terpaksa menuruti keinginan warga sekitar yang resah akibat ulah Heri dengan merantainya di rumah kosong. Sejumlah upaya pengobatan sudah ditempuh namun tak kunjung memberikan hasil. Karena terbentur biaya, keluarga hanya pasrah, apalagi sejauh ini mereka tak pernah mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.

Menurut Kharidin, gangguan kejiwaan yang dialami putranya tersebut sejak menginjak usia 17 tahun. Saat itu, Heri baru lulus sekolah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta. “Setelah bekerja selama 2 tahun itu, Heri keluar dan sering marah-marah. Bahkan kalau kemauannya tidak dipenuhi, Heri mengamuk dan merusak apa saja yang ditemuinya,” terang Kharidin lagi.

Sebenarnya, pemerintah desa sudah melaporkan dan mengupayakan bantuan untuk penyembuhan Heri. Hanya saja, hingga saat ini belum mendapatkan respon yang semestinya. Meski demikian, pemerintah desa setempat akan terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat untuk mengupayakan evakuasi korban ke rumah sakit jiwa.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya