SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan bantuan UEP kepada perwakilan KRSE di Aula Sukowati Setda Sragen, Kamis (16/10/2019). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 217 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menerima bantuan usaha ekonomi produktif senilai Rp2 juta per KK, sehingga totalnya mencapai Rp434 juta.

Bantuan diberikan sebagai upaya pemberdayaan dan motivasi kepada keluarga rawan sosial ekonomi (KRSE) agar tidak jatuh ke jurang kemiskinan. Bantuan dialokasikan kepada KK yang sudah memiliki usaha.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (17/10/2019), menyerahkan bantuan itu kepada perwakilan KRSE di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sragen Pudjiatmoko menyampaikan para penerima diharapkan bisa maju dalam bakulan atau usaha kecil menengah.

“Proses pemberian bantuan lewat verifikasi yang dilakukan sejak Februari. Sebelum menerima bantuan, mereka mendapat bimbingan sosial pada April. Nilai bantuannya Rp2 juta per KK,” ujarnya.

Sementara Bupati Yuni sempat bertanya kepada penerima bantuan yang ternyata sudah punya usaha, seperti bakul HIK, buat sangkar burung, dan bakul nasi tumpang dan nasi pecel serta usaha menjahit.

“Tolong amanah. Uang itu sebenarnya uang Anda semua dari pajak. Tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kami akan survei ke rumah-rumah bantuan itu digunakan untuk apa saja karena bantuan itu harus dipertanggungjawabkan. Uang nanti ditransfer lewat rekening BKK Tanon,” ujarnya.

Yuni mengatakan bantuan UEP ini diberikan setiap tahun. Dia minta yang dapat bantuan tahun ini supaya didatangkan ada tahun depan untuk testimoni hasil usaha dari pengembangan bantuan Rp2 juta itu.

Darmini, warga Slogo, Tanon, Sragen, mengaku berencana menggunakan bantuan itu untuk membeli mesin jahit karena mesin jahitnya masih pinjam. Mendengar cerita Darmini, Bupati justru memberi bantuan mesin jahit.

“Nanti mesin jahitnya dari Ibu Bupati ya. Jadi bantuan Rp2 juta itu tidak usah untuk beli mesin jahit tapi bisa digunakan untuk membeli peralatan atau bahan lainnya,” ujar Yuni. Darmini menangis saat mendengar bantuan itu dan berterima kasih kepada Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya