SOLOPOS.COM - ilustrasi umrah (Solopos dok)

Solopos.com, SOLO — Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan penyelenggaraan ibadah umrah untuk jemaah Indonesia mulai dibuka kembali pada Sabtu (8/1/2022). Kendati demikian, sebagian calon jemaah asal Solo memilih menunda keberangkatan karena keberatan dengan masa karantina yang dianggap terlalu lama.

Mereka menunggu perubahan soal kebijakan karantina perjalanan dari luar negeri yang dianggap cukup lama yakni 10 hari. Ketua Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo, Her Suprabu, mengatakan antrean umrah di Solo saat ini mencapai 15.000 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka merupakan calon jemaah lama yang keberangkatannya tertunda sejak 22 Februari 2019. “Jatah berangkat jemaah asal Solo kemungkinan pertengahan Januari,” katanya kepada Solopos.com, Jumat (7/1/2021).

Biro umrah milik Her Suprabu di Solo, Dewangga, kemungkinan mulai memberangkatkan jemaah umrah pada 25 Januari mendatang. Jumlah anggota jemaah mereka yang tertunda sekitar 600 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Umrah Dibuka, Ratusan Orang Jemaah asal Solo Menunggu Diberangkatkan

Namun setelah didata hanya sekitar 10 orang yang mengaku siap berangkat. Lainnya menunggu aturan baru soal karantina perjalanan dari luar negeri.

Aturan karantina sekarang ini yakni selama tiga hari setibanya di Mekah. Ditambah sepuluh hari sesampainya di Indonesia. Hal ini menyusul masuknya varian Covid-19 Omicron beberapa waktu terakhir.

Aturan karantina selama sepuluh hari setiba di Tanah Air bagi jemaah umrah asal Solo dianggap memberatkan. Selain membutuhkan waktu lama, jemaah juga pikir-pikir soal biaya tambahan yang harus dikeluarkan.

Baca Juga: Setahun Gibran Pimpin Kota Solo, Sukarelawan Pendukung Beri Catatan Ini

Tambahan Biaya

“Umrah biasanya kan hanya sembilan hari. Kalau ini ditambah karantina tiga hari dan sepuluh hari, total bisa 22 hari. Yang kerja kantoran atau PNS ini cukup memberatkan. Belum lagi nanti ada tambahan biaya sekitar Rp7 juta untuk karantina,” kata Her Suprabu.

Mengenai biaya umrah, Her mengatakan masih normal yakni sekitar Rp25 juta hingga Rp30 juta. Tambahannya sekitar Rp7 juta hingga Rp10 juta untuk protokol kesehatan. Mulai dari tes PCR, hingga biaya karantina.

Lebih lanjut, Her mengatakan dalam waktu dekat bakal membuka kembali pendaftaran umrah untuk jemaah baru di Kota Solo. Hal itu dimulai dengan menggelar pameran promosi di salah satu mal Solo.

Baca Juga: Groundbreaking Rel Layang, Jalur Utama Simpang Joglo Solo Tetap Dibuka

“Kami sempat pending tidak membuka jemaah selama dua tahun. Ini sudah boleh promosi, kami akan mulai lagi. Ada beberapa informasi yang belum diketahui masyarakat. Utamanya soal aturan baru umrah,” katanya.

Salah satu calon jemaah umrah asal Solo, Didik, sebenarnya sudah mendapatkan kloter berangkat pada Januari ini. Namun, Didik yang sedianya berangkat bareng sang istri memilih menunda. Alasannya yakni waktu ibadah dan karantina yang cukup lama, total 22 hari.

Padahal sebagai pegawai negeri sipil, ia hanya mendapat izin libur selama 14 hari. “Ya bukane apa-apa. Hanya soal waktu ibadahnya yang terlalu lama. Jadi saya dan istri menunggu sampai ada aturan baru yang waktunya lebih pendek,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya