SOLOPOS.COM - Dua pegawai Kementerian Agama Sukoharjo bidang haji dan umrah memasukkan dan pencocokan data calon haji yang berangkat tahun ini di kantor Kemenag Sukoharjo, Senin (8/5/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Ibadah haji, sebanyak 24 calon haji asal Sukoharjo tak jadi berangkat tahun ini.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 24 calon haji (calhaj) Sukoharjo gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini karena tidak melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) hingga batas waktu yang ditentukan 5 Mei lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka akan diberangkatkan tahun depan dengan catatan melunasi BPIH. Hingga Senin (8/5/2017), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo mencatat ada 706 calhaj yang telah melunasi BPIH.

“Tahun ini kuota haji Sukoharjo 730 orang. Hingga akhir jadwal pelunasan BPIH pada 5 Mei lalu sebanyak 706 calhaj telah melunasi sehingga tersisa 24 orang yang belum. Ke-24 calhaj tersebut dipastikan gagal dan diberangkatkan tahun depan,” ujar Kepala Kantor Kemenag Sukoharjo, Ihsan Muhadi, dihubungi Solopos.com, Senin.

Ihsan menyatakan walau kuota haji Sukoharjo berkurang 24 orang akibat tidak melunasi BPIH, jumlahnya diprediksi bertambah. Menurutnya, penambahan calhaj di kelompok terbang (kloter) Sukoharjo bisa terjadi karena berbagai faktor.

Pertama adanya mutasi anak atau orang tua kandung yang ingin berangkat bareng dalam satu kloter. Kedua, mutasi karena lanjut usia (lansia) dan pasangan suami istri.

“Petugas bagian haji dan umrah Kemenag Sukoharjo masih memverifikasi dan meng-input data di Sistem Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat). Tahap pertama pelunasan pada 10 April hingga 5 Mei dan dilanjutkan tahap II pada 22 Mei hingga 2 Juni.”

Lebih lanjut, mantan Kasi Haji dan Umrah Kemenag Sukoharjo ini menyatakan petugas mempercepat verifikasi data dan pencocokan data calhaj dengan paspor calhaj. Menurutnya, pencocokan data diri dengan paspor dibutuhkan agar ada sinkronisasi sehingga tidak terkendala keberangkatannya.

Ke-706 calhaj akan didampingi oleh empat orang tim pemandu haji daerah (TPHD). “Walau kuota 730 orang calhaj tidak penuh tetapi jumlah kloter asal Sukoharjo bisa bertambah dan tidak hanya 706 calhaj. Penambahan berasal dari mutasi calhaj,” tandasnya.

Kasi Haji dan Umrah Kemenag Sukoharjo, Abdurrahman, didampingi pegawainya Agus Suranto, menambahkan data di Kemenag Sukoharjo tercatat beberapa calhaj luar daerah mutasi ke Sukoharjo. “Ada sedikitnya tujuh calhaj yang mutasi masuk ke Sukoharjo terdiri atas seorang calhaj mutasi antarembarkasi dan enam orang calhaj mutasi antarkabupaten/kota. Namun, calhaj Sukoharjo juga ada yang mutasi keluar 26 orang terdiri atas enam orang mutasi antarembarkasi dan 20 orang mutasi antarkabupaten/kota. Mutasi dilakukan karena pasutri, anak kandung dengan orang tua atau lansia. Total jumlah sementara calhaj Sukoharjo hingga hari ini sebanyak 691 orang yang siap diberangkatkan.”

Menurutnya, jumlah 691 calhaj dimungkinkan berubah karena ada jadwal pelunasan tahap kedua pada 22 Mei hingga 2 Juni. “Pelunasan tahap kedua ini diprioritaskan bagi calhaj lansia dengan umur di atas 75 tahun, pasutri terpisah, dan anak kandung dengan orang tua terpisah. Data yang masuk ada 19 orang. Nilai BPIH tahun ini senilai Rp35.664.700,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya