SOLOPOS.COM - Logo IAIN Solo

Solopos.com, SOLO – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Solo segera berbenah untuk menuju Universitas Islam Negeri (UIN) Solo dalam beberapa tahun ke depan. Salah satunya melalui pemisahan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) menjadi Fakultas Syariah (FS) dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Islam (FEBI).

Rektor IAIN Solo, Imam Sukardi, mengatakan dalam proses menuju universitas, perguruan tinggi harus mengembangkan program studi dan fakultas yang ada untuk menampung prodi yang bersifat umum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami tidak akan berhenti sampai di IAIN dan akan kami lanjutkan untuk menuju UIN. Tapi harus ada prodi-prodi umum yang dibentuk,” jelasnya kepada wartawan di sela-sela Seminar Nasional bertajuk Menatap Indonesia 2014 : Tantangan Penegakan Keadilan Hukum dan Ekonomi yang digelar FSEI IAIN Solo di Fave Hotel, Kamis (31/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Pemisahan tersebut, lanjutnya, telah diajukan sejak setahun yang lalu dan tinggal menunggu penerbitan Organisasi Tata Kerja (Ortaker) oleh Kementerian Agama (Kemenag). Ortaker tersebut dibuat oleh Kemenag dengan persetujuan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN dan RB) lantaran berkaitan dengan anggaran. Setelah Orteker diterbitkan, pihaknya segera membuat pengesahan secara formal. “Sudah ada keputusan dari Men-PAN tapi Ortakernya belum diterbitkan. Kami harap tahun depan FSEI sudah bisa dipisah,” imbuhnya.

Imam menambahkan nantinya prodi yang akan dikembangkan FS dan FEBI tidak jauh berbeda dengan prodi yang saat ini dimiliki oleh FSEI. Saat ini FSEI memiliki dua jurusan yakni Jurusan Syariah serta Jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam. Jurusan Syariah membawahi Prodi Hukum Perdata Islam, sementara Jurusan Ekonomika dan Bisnis Islam membawahi Prodi Hukum Bisnis Islam. Meski bernama Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, fakultas tersebut telah memberikan materi perkuliahan tentang hukum pidana dan hukum perdata namun masih terbatas.

“Kami sudah menyiapkan sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk masing-masing fakultas. Sehingga saat Ortaker diterbitkan dan pemisahan diresmikan proses pembelajaran sudah bisa maksimal,” paparnya.

Saat ini, FEBI menjadi program prioritas Kemenag lantaran bisa menjembatani bidang ilmu umum dan bidang ilmu agama. Namun, sementara ini Kemenag belum mempunyai otoritas untuk membuka fakultas umum. Imam berharap FEBI mampu menjadi solusi persoalan perekonomian di Indonesia terutama dalam hal ekonomi kerakyatan.

“Kami mencoba membuat format dan pelaksanaan konsep perkembangan ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam baik secara teori maupun praktik. Sebisa mungkin tidak mengacu pada ekonomi kapitalis, ekonomi liberalis maupun ekonomi sosialis. Konsep ekonomi yang sesuai ajaran Islam diharapkan bisa melayani kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya