SOLOPOS.COM - Api di kawasan hutan Gunung Merbabu, Jumat (4/10/2013) malam, tetap membikin warga Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah waswas meskipun Camat Selo, Sumanto, membantah keberadaannya. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Api di kawasan hutan Gunung Merbabu, Jumat (4/10/2013) malam, tetap membikin warga Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah waswas meskipun Camat Selo, Sumanto, membantah keberadaannya.

Api di kawasan hutan Gunung Merbabu, Jumat (4/10/2013) malam, tetap membikin warga Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah waswas meskipun Camat Selo, Sumanto, membantah keberadaannya. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Tim pemadaman kebakaran hutan Gunung Merbabu, Senin (7/10/2013), masih menyisir lokasi kejadian guna memadamkan bara yang tersisa di pangkal perdu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kebakaran sejak Kamis (3/10/2013) malam itu, diperkirakan telah melalap 25 hektare lahan hutan kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM).

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Resor Selo pada Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Suparmin.
“Total luas masih estimasi, 25 hektare. Karena pasca kebakaran masih ada pekerjaan yakni identifikasi, lewat itu nanti ditentukan berapa luas kebakaran,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Senin sore.

Dia memastikan kebakaran tak melalap tumbuhan tegak. Api berawal di atas Dusun Kajor, Desa Jrakah, Selo, menyebar ke daerah lain lantaran terkena angin. Penyebab kebakaran juga masih didalami pihaknya.
“Maka hari ini teman-teman masih ada yang naik untuk memadamkan bara sisa arang, yakni pohon perdu. Biasanya di bagian bawah masih menyisakan bara. [Kebakaran] belum dikatakan 100 persen padam,” tukasnya.

Sejauh ini, lanjut dia, tim pemadam dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, warga, Pamswakarsa dan masyarakat peduli api menjangkau lokasi via jalur pendakian regular.

Mereka menempuh jalur hingga lokasi di atas batu tulis lalu membelok ke kiri atau ke bagian barat daya Merbabu.

“Secara bergiliran terus diterjunkan petugas dari kantor didampingi warga ke lokasi. Rata-rata personel yang dikerahkan, seperti kemarin itu lebih dari 60 orang,” jelasnya.

Meskipun demikian, Suparmin belum menerima perintah penutupan jalur pendakian bagi umum.

“Belum ada perintah sterilisasi hanya kami mengimbau bagi para pendaki untuk lebih berhati-hati, kejadian kemarin menjadi hal untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah kebakaran,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya