SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani menyebutkan luasan hutan yang kritis masih bisa diperbaiki.

“Yang agak kritis sebetulnya tidak terlalu luas, jadi saya yakin masih bisa diatasi. Kami memang punya pekerjaan rumah [PR] berat, tapi masih bisa menanganinya,” katanya saat ditemui Harian Jogja beberapa waktu lalu.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Berbagai upaya dilakukan demi mengurangi luas lahan kritis. Epiphana mengatakan, secara umum langkah yang dilakukan adalah penghijauan, perbaikan struktur tanah, dan pemupukan.

“Lahan kritis yang letaknya di tanah miring dan luasnya mencapai sekitar 40 persen kami tangani dengan pembuatan terasiring,” katanya.

Penjelasan Epiphana dibenarkan oleh Rofiq Andriyanto, Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (P2K) Kabupaten Sleman.

“Dengan pendekatan peningkatan luas hutan rakyat. Juga melalui program satu miliar pohon. Tahun lalu sudah tercapai 952.685 batang,” urai Rofiq.

Dengan alasan realistis, target pemulihan lahan kritis pun hanya 50 hektare per tahun. Kendati demikian, tahun lalu lahan kritis yang berhasil dipulihkan mencapai seluas 76 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya