SOLOPOS.COM - Ilustrasi Wirausaha Muda Surakarta (Facebook.com)

Solopos.com, SOLO — Belum semua wiraswasta di Solo menggaet media massa untuk mendongkrak omzet penjualan. Bahkan mereka cenderung skeptis kepada media massa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu terungkap saat workshop dengan tema Bagaimana Cara Bermitra dengan Media untuk Mendongkrak Omzet Penjualan yang diselenggarakan Wirausaha Muda Surakarta (WMS) di Majapahit Ballroom Hotel Loji Solo, Minggu (9/3/2014).

Wakil Ketua WMS, Indra Putra Bawono, menuturkan hanya 1%-2% dari 200 orang total anggota WMS sudah memanfaatkan media untuk “menjual” usaha. Sisanya memilih menjauh dari media massa karena berbagai alasan.

Indra menyampaikan sejumlah wiraswasta belum menyadari pengaruh media massa terhadap usaha, belum tahu cara memanfaatkan media massa dan takut membayar mahal. “Banyak wiraswasta muda belum sadar dan memanfaatkan media massa. Kami mencoba membangun kesadaran itu,” kata Indra saat ditemui Solopos.com di sela-sela workshop, Minggu.

Wiraswasta dari sejumlah wilayah, seperti Soloraya, Bandung, Jakarta, Palembang, Nganjuk, Ngawi, Malaysia, Abu Dhabi, dan lain-lain yang tergabung dalam WMS menggagas acara memperingati HUT ke-1 WMS, Minggu.

Mereka menggelar sejumlah acara, seperti keliling Solo menggunakan Bus Werkudoro dan potong tumpeng di Sekretariat WMS di Jl. Cilosari No. 395, RT 004/018, Semanggi, Pasar Kliwon, Sabtu (8/3). Mereka juga mengadakan pameran dan pengenalan WMS di Car Free Day (CFD) dan workshop di Hotel Loji, Minggu.

Indra menambahkan konsep memanfaatkan media massa bukan melalui iklan tetapi cara lain tanpa mengeluarkan biaya. Seperti, menggelar jumpa pers, membuat siaran pers, dan lain-lain.

Hal senada disampaikan Direktur Amalia Consulting, Suharno. Dia menyatakan penyampaian informasi melalui berita di media massa lebih efektif ketimbang beriklan. Namun dia mengklaim belum semua pelaku usaha menyadari hal itu.

“Mereka [pelaku usaha] takut wartawan akan memelintir berita dan harus mengeluarkan biaya untuk mengundang mereka [wartawan]. Jangan takut pada media massa. Mereka mitra dan tetap profesional,” ujar Suharno.

Founder WMS, Albert Kanan, menambahkan workshop sekaligus menggali peluang promosi yang belum dimanfaatkan anggota WMS. Menurut dia cara promosi sejumlah pengusaha cenderung monoton. Dia berharap acara dapat meningkatkan kesadaran anggota WMS bekerja sama dengan media massa melalui publikasi.

“Jangan menunggu pembeli datang. Semoga acara ini lebih membuka wawasan mempromosikan usaha. Solo banyak potensi bisnis setelah tol Solo-Semarang dibuka, harga tiket KA Ekonomi turun, hotel dan pusat perbelanjaan tumbuh, dan lain-lain,” ujar Albert.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya