SOLOPOS.COM - Peserta Pawai Pembangunan melintas di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Jumat (18/8/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pawai pembangunan digelar di Solo.

Solopos.com, SOLO — Ratusan orang yang berjubel memadati simpang tiga Stadion Sriwedari Jumat (18/8/2017) sore tiba-tiba berpencar seketika saat replika perahu Rajamala masuk ke Jl.Slamet Riyadi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Replika Rajamala itu membikin kaget penonton Pawai Pembangunan lantaran ukurannya yang fantastis. Dimensinya berkisar 12 meter x 5 meter dan ketinggian lebih dari 6 meter melebihi besarnya kendaraan alutsista yang sudah lebih dulu berjalan mengawali pawai.

Warga Kelurahan Semanggi yang membawa Rajamala itu bahkan harus menyediakan tongkat panjang untuk menghalau kabel listrik dan dahan pohon saat Rajamala melintasi rute pawai Jl.Slamet Riyadi hingga Jl.Jend.Sudirman.

Jauh di depan perahu Rajamala, deretan mobil alutsista milik TNI dan Polri melaju pelan. Alutsista paling depan ditumpangi Walikota Solo F.X.Hadi Rudyatmo dan Wawali Achmad Purnomo serta seorang pria yang berdandan ala Bung Karno.

Dia adalah Ketua DPRD Kota Solo Teguh Prakosa yang memakai setelan jas berwarna krem, berpeci hitam, dan berkacamata hitam. Gayanya melambaikan tangan sempat membuat penonton pawai histeris hingga ratusan mata kamera ponsel pun mengarah kepadanya. “Itu Pak Teguh mirip sekali sama Bung Karno,” celetuk seorang pengunjung, Tyas.

Kemeriahan di sepanjang Jl.Slamet Riyadi terus mengalir. Sejak pukul 14.30 WIB hingga 16.30 WIB masyarakat Solo seolah disuguhi ratusan potensi yang ada di Kota Solo.

Pawai Pembangunan diikuti 87-an rombongan baik dari instansi dinas, kelurahan, sekolah, perbankan, komunitas, organisasi masyarakat, LSM, potensi pasar dan pariwisata, hingga komunitas grup Facebook Info Cegatan Solo (ICS) juga turut meramaikan pawai yang digelar dalam rangka Peringatan HUT ke-72 RI.

Mereka saling unjuk potensi dan program. Komisi Penanggulangan HIV AIDS (KPA) Solo membawa beragam media promosi tentang upaya penanggulangan HIV AIDS.

Waria

KPA juga mengajak seluruh pegiat mulai dari para waria dan wanita pekerja seks (WPS) serta jaringan LSM untuk ikut pawai sambil membagikan leaflet penanggulangan HIV AIDS.

“Ada 2.000 leaflet yang kami bagikan. Semoga melalui pawai ini masyarakat menjadi tahu tentang KPA, tentang kegiatan kami, dan yang jelas lebih peduli pada upaya penanggulangan HIV Aids,” kata perwakilan KPA Solo, Tomi Prawoto.

Zeta mendadak hadir membelah keramaian Jl.Slamet Riyadi. Zeta adalah figur binatang zebra yang sengaja dihadirkan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo sebagai simbol keselamatan berlalu lintas. Replika kepala Zeta dibuat sebesar kepala truk tronton. Di belakangnya ada sejumlah alat peraga seperti rambu rambu lalu lintas, alat uji KIR, alat parkir elektronik, angkutan BST.

“Semua alat peraga ini sengaja kami bawa sebagai bagian dari edukasi. Kami ingin mengedukasi masyarakat melalui pawai kali ini,” kata Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno.

Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Kota Solo juga tak mau ketinggalan. Organisasi yang mewadahi seluruh perbankan di Kota Solo ini membawa replika bangunan cagar budaya yakni Gedung Bank Indonesia (BI) Solo berbahan dasar stereofoam. Mereka juga membawa replika beragam kartu e-money dari berbagai bank sebagai edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi transaksi tunai.

“Ini idenya dari Pak Bandoe sendiri [Kepala Perwakilan BI Solo Bandoe Widiarto] selaku koordinator di BMPD Solo. Kami perbankan ingin mendukung Solo mewujudkan smart city,” kata Account Officer BCA Slamet Riyadi, S.Budi Martono.

Walikota Solo F.X.Hadi Rudyatmo mengapresiasi seluruh potensi dan kreasi yang dikeluarkan masyarakat dalam pawai kemarin sore. Setelah absen satu tahun, Rudy ingin agar pawai pembangunan bisa terus dilaksanakan setiap Peringatan HUT RI.

“Ternyata masih banyak masyarakat yang ingin berkreasi. Hari ini kami fasilitasi dengan menggelar pawai,” kata Rudy.
Pawai Pembangunan juga menjadi ajang edukasi tentang visi dan misi kepala daerah untuk mewujudkan Kota Solo yang waras wasis wareg dan mapan.

Di tengah kemeriahan pawai, ada tim go green yang tidak malu malu memungut sampah di antara kaki kaki para penonton pawai. Mereka adalah siswa dari sekolah sekolah Adiwiyata yang dikoordinasi Dinas Lingkungan Hidup Solo untuk membantu mengurangi potensi sampah yang selalu menggunung pascapawai.

Satu siswa dibekali satu kantung kresek hitam bertuliskan Solo Go Green. “Kami tadi berjalan di seputaran Sriwedari memungut sampah yang ada di sini. Semua jenis sampah kami ambil tanpa pilah pilih,” kata siswa SMKN 4 Solo Marla Karina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya