Pertemuan SBY-Megawati di peringatan HUT RI di Istana Kepresidenan Jakarta dinilai membawa ketenangan politik.
Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan kedatangan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Istana Kepresidenan selain memberikan ketenangan politik juga memberikan bukti persatuan kepada publik. Menurutnya, meski kerap kali para pemimpin berbeda secara politik, namun setiap tokoh bangsa punya tujuan dan ideologi yang sama.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Otomatis [menenangkan situasi politik], politik itu selalu ada perbedaan-perbedaan cara, tapi tujuan tidak,” kata JK seusai menghadiri peringatan Hari Konstitusi di Kompleks DPR/MPR, Jumat (18/8/2017).
Kendati demikian Kalla tidak memerinci hal yang dibicarakan dengan mantan bosnya selama satu periode itu. “Oh itu biasa saja ramah tamah tidak membicarakan substansi. Hanya ramah tamah,” kata Kalla.
Selain SBY, turut hadir Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie dan Presiden kelima Indonesia Megawati Sukarnoputri. Pertemuan ini semakin menarik karena mempertemukan Megawati dan SBY dalam satu tempat.
SBY dan Megawati pun sempat bersalaman usai upacara peringatan 72 tahun Indonesia merdeka kemarin. Berbeda dari tahun lalu, ketika usai sidang bersama MPR di Senayan, kedua pemimpin tidak berjabat tangan seusai sidang sehingga menjadi perhatian publik.
Sedangkan pada sidang bersama kemarin SBY tidak datang meski Megawati turut menghadiri sidang yang diselenggarakan setiap tahun itu bersma mantan Presiden BJ Habibie. Ketua MPR Zulkifli Hasan juga menyampaikan kekagumannya dengan kedatangan tiga presiden terdahulu itu.
“Kemarin Pak SBY datang, Ibu Mega datang, Pak Habibie datang, rakyat senang Pak Wapres,” kata Zulkifli saat pidato pembukaan Hari Konstitusi yang disambut tepuk tangan undangan.