HUT RI : 4 Bayi di Sukoharjo Lahir Tepat 17 Agustus

Sebanyak empat bayi di Sukoharjo lahir tepat di tanggal 17 Agustus.

Solopos.com, SUKOHARJO – Empat bayi lahir di HUT ke-71 RI, Rabu (17/8/2016). Keempat bayi itu terlahir di tempat terpisah dan orangtua berbeda. Keempat bayi terlahir di wilayah Sukoharjo, Tawangsari dan Polokarto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua bayi dilahirkan di rumah bersalin Kadija, Cuplik, Sukoharjo. Keempat bayi ini terlahir normal dan di RB Kadija Puskesmas Sukoharjo, Cuplik, Sukoharjo, kedua bayi yang ditangani bidan RB Kadija Puskesmas Sukoharjo, Siti Sulistyowati.

Ditemui Solopos.com di RB Kadija Puskesmas Sukoharjo, kedua orangtua bayi terlihat gembira. Nenak dan kakek kedua orangtua bayi menunggui cucunya di RB tersebut. Siti Sulistyowati menjelaskan, kedua bayi lahir normal dalam waktu berbeda. “Kedua bayi berjenis kelamin laki-laki dan lahir dalam jam berbeda. Bayi pertama lahir pukul 08.15 WIB dan bayi kedua lahir pukuk 11.45 WIB,” jelasnya.

Dijelaskannya, bayi pertama memiliki berat 3,6 kilogram dan panjang 49 sentimeter sedangkan bayi kedua lahir dengan berat badan 3,65 kg dan panjang 48 cm. Siti mengaku senang bisa membantu kelahirna normal kedua bayi. Diceritakannya, dirinya terpaksa meninggalkan anaknya dan tidak melihat kiprah anak kandungnya yang menjadi paskibra Sukoharjo. “Ya, kami rela tidak melihat kiprah anak paskibra karena panggilan tugas menolong kelahiran.”

Diluar Prediksi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kedua bayi merupakan anak kedua dari masing-masing pasangan suami istri (pasutri). Bayi pertama anak kedua dari pasutri Wahyudi, 27 dan Rina Setyoningsih, 25, warga Dukuh Boto, Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo dan bayi kedua anak kandung pasutri Mulyono, 30 dengan Asyiatun Fatonah, 24, warga Dukuh Ngunut, Desa Sonorejo, Kecamatan/KabupatenSukoharjo.

Mulyono dan Wahyudi belum memastikan nama anaknya. Keduanya mengaku tak membayangkan anaknya lahir di Hari Kemerdekaan RI yang dirayakan seluruh warga Indonesia. “Nama anak sebenarnya sudah ada, yakni Agza Multazan tetapi berhubung lahir pada 17 Agustus nama masih akan kami bicarakan dengan istri dan keluarga terlebih dahulu. Karena merupakan Hari Kemerdekaan RI. Yang jelas ada huruf A dan G,” ujar Mulyono.

Mulyono mengatakan, teman-teman dan tetangga sudah memprediksi kelahiran bayinya akan bertepatan dengan HUT RI. Pasalnya, waktu kelahiran mundur lima hari perkiraan lahir (HPL). Mulyono mengatakan senang karena di satu RB ada dua anak terlahir pada tanggal yang sama. “Dua bayi lahir laki-laki semua, berarti Allah menciptakan generasi muda Indonesia yang handal dan tangguh.”

Wahyudi mengaku tak berpikir anaknya lahir pada HUT RI karena kelahiran maju sepekan dari HPL. “Anak sulung dahulu juga lahir maju dari HPL. Anak kedua ini sesuai HPL akan lahir pada 22 Agustus tetapi Alhamdulillah lahir hari ini dan normal,” jelasnya.

Diceritakannya, sepekan sebelum kelahiran dirinya telah memeriksakan kandungan istrinya ke bidan desa. “Bidan desa memberikan advis jika sudah ada tanda-tanda melahirkan segera dibawa ke bidan lagi. Kebetulan Selasa malam, istri terasa akan melahirkan. Rabu, jam 06.00 WIB saya meminta istri berjalan-jalan dan sekitar pukul 07.00 WIB sudah bukaan satu sehingga saya bawa ke bidan desa tetapi dirujuk ke RB Kadija ini. Jam 08.15 WIB proses kelahirna berjalan normal dan prosesnya memang cepat.”

Sementara itu, Kepala DKK Sukoharjo, Guntur Subiyantoro, dua bayi lahir di 17 Agustus adalah anak kandung pasutri Arif Fauzi dan Ken Siwi, warga Grogol, Desa Kenokorejo, Kecamatan Polokarto dan pasutri Viktor Iman Dermawan dengan Fauzia Isnania, warga Ngadipiro, Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari. “Anak pasurti Viktor dan Fauzia laki-laki sedangkan bayi pasutri Arif dan Ken berjenis kelamin perempuan.”